adjar.id - Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka untuk jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA sederajat.
Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum yang akan diterapkan dalam rangka mengasah minat dan bakat peserta didik sejak dini dengan berfokus pada kompetensi, materi esensial, dan pengembangan karakter.
Sebelumnya, Kurikulum Merdeka ini dikenal dengan Kurikulum Prototipe untuk Sekolah Penggerak yang sudah diuji coba di 2.500 sekolah.
Jumlah ini akan terus bertambah bersamaan dengan diaplikasikannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023.
Penerapan Kurikulum Merdeka ini tentunya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi satuan pendidikan masing-masing, Adjarian.
Misalnya saja, di jenjang SD, di tahun pertama akan diterapkan untuk kelas satu dan tiga dan terus berlanjut hingga bisa diaplikasikan secara penuh di tahun 2024 nanti.
Dengan adanya kurikulum baru ini, tentu terdapat beberapa perbedaan dalam kegiatan pembelajaran.
Beikut gambaran mengenai penerapan Kurikulum Merdeka untuk jenjang SD.
Simak bersama, yuk!
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Kurikulum Merdeka Belajar? Berikut Konsep dan Tujuannya
Penerapan Kurikulum Merdeka Jenjang SD
Terdapat dua kegiatan pembelajaran utama dalam Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR