Pada Festival Sriwijaya 2022 tema yang diangkat sama dengan tema tahun sebelumnya yang tidak jauh dari Kerajaan Sriwijaya.
Tema Festival Sriwijaya 2022 adalah "Kita Semua adalah Sriwijaya, Kita Bangga Menjadi Sriwijaya."
Tema tersebut diangkat dengan harapan nama besar Kerajaan Sriwijaya tetap terjaga dan dikenal oleh semua kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Sumatra Selatan.
Melalui acara ini, masyarakat juga diharapkan untuk meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Kerajaan Sriwijaya.
Festival Sriwijaya 2022 rencananya diselenggarakan dalam sepekan, mulai tanggal 29 Juni sampai 6 Juli.
Lokasi penyelenggaraan Festival Sriwijaya 2022 berada di Museum Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, Sumatra Selatan.
Museum Sultan Mahmud Badarudin II Palembang merupakan bangunan cagar budaya yang ada di Sumatra Selatan dengan latar belakang Jembatan Ampera dan Sungai Musi.
Baca Juga: Festival Sriwijaya 2022 Pamerkan 43 Warisan Budaya Tak Benda
Jembatan Ampera dan Sungai Musi merupakan ikon Kota Palembang.
Nah, Festival Sriwijaya 2022 menjadi pergelaran seni dan budaya terbesar di Bumi Sriwijaya tahun ini, Adjarian.
Ada beberapa acara yang unik dan menarik dari 17 kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Selatan.
Mulai dari teater rakyat, tarian tradisional, lagu daerah, berbagai perlombaan, pameran pakaian khas dari berbagai kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan, dan lain sebagainya.
Tujuan dari penyelenggaran Festival Sriwijaya 2022 selain mengenalkan nilai-nilai baik peninggalan Kerajaan Sriwijaya juga sebagai pengenalan tradisi dan budaya yang ada di Sumatra Selatan.
Penyelenggaraan Festival Sriwijaya 2022 adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Sumatra Selatan dan nilai baik peninggalan Kerajaan Sriwijaya sebagai bentuk atau cara membangkitkan pariwisata Sumatra Selatan.
Nah, itulah pengertian dan tujuan dari penyelenggaraan Festival Sriwijaya 2022.
Coba Jawab! |
Apa tema Festival Sriwijaya 2022? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR