adjar.id - Belakangan ini Indonesia dihebohkan dengan kabar salah satu grup kasidah asal Indonesia yang tampil di Jerman pada 18 Juni 2022, yaitu Nasida Ria.
Apakah Adjarian pernah mendengarkan atau menonton pertunjukan Nasida Ria?
Nasida Ria adalah grup kasidah yang berasal dari Semarang.
Grup kasidah ini sudah terbentuk pada tahun 1975.
Saat ini usia grup kasidah Nasida Ria sudah menginjak 47 tahun, Adjarian.
Meskipun sudah memiliki usia yang tidak muda lagi, grup kasidah Nasida Ria masih tetap eksis sampai saat ini.
Nasida Ria sudah banyak menciptakan karya musik dari grup kasidah.
Namun, tahukah kalian apa yang dimaksud grup kasidah?
Yuk, kita bahas tentang grup kasidah serta profil dan biodata Nasida Ria!
Baca Juga: Sejarah Hari Musik Sedunia yang Diperingati Setiap 21 Juni
Apa Itu Grup Kasidah?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kasidah adalah bentuk puisi, berasal dari kesusastraan Arab, bersifat pujian (satire, keagamaan), biasanya dinyanyikan (dilagukan).
Sehingga dapat disimpulkan grup kasidah adalah kelompok yang menyayikan lagu yang berisi lirik pujian-pujian kesusastraan Arab.
Lirik dalam lagu kasidah banyak mengandung unsur-unsur dakwah untuk umat Islam.
Biasanya lirik kasidah dinyanyikan dengan iringan rebana, yaitu jenis alat tradisional yang terbuat dari kayu dan kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.
Saat ini lagu kasidah modern tidak hanya dibuat dalam bahasa Arab, tapi liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia.
Salah satu grup kasidah yang menggunakan lirik bahasa Indonesia adalah Nasida Ria.
Profil dan Biodata Nasida Ria
Nasida Ria adalah grup kasidah yang dibentuk di Semarang pada tahun 1975.
Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Alat Musik Ritmis Beserta Jenis-jenisnya
Grup kasidah didirikan oleh seorang guru qira'at yaitu HM Zain.
HM Zain mengumpulkan sembilan siswinya untuk mendirikan grup kasidah.
Oleh sebab itu, grup kasidah ini terdiri dari sembilan personil yang semuanya perempuan.
Awalnya grup kasidah Nasida Ria hanya menggunakan alat musik rebana.
Kemudian, Imam Soeparto yang menjadi Wali Kota Semarang saat itu menyumbangkan alat musik organ seperti gitar, gitas bas, dan biola.
Awalnya grup kasidah Nasida Ria menggunakan lirik bahasa Arab.
Namun, setelah mendapatkan saran dari Kyai Ahmad Buchori Masruri, Nasida Ria mulai membawakan lagu menggunakan bahasa Indonesia.
Pembawaan lagu menggunakan bahasa Indonesia menjadikan Nasida Ria lebih populer di masyarakat Indonesia.
Beberapa judul lagu yang terkenal seperti "Jilbab Putih", "Kota Santri", "Anakku", dan "Tahun 2000".
Baca Juga: Jenis-Jenis Tangga Nada Diatonis dan Pentatonis
Tidak hanya terkenal di dalam negeri, Nasida Ria juga sering melakukan konser ke luar negeri.
Pada tahun 1990-an, Nasida Ria pernah diundang mengisi konser di Malaysia untuk acara peringatan 1 Muharam.
Pada tahun 1996, Nasida Ria kembali tampil di luar negeri, yakni ke Berlin, Jerman untuk bermain di Pemeran Budaya Islam dan Festival Heimatklange.
Setelah tahun 2000, grup kasidah Nasida Ria mulai jarang tampil karena ada beberapa anggota yang meninggal dan ada juga yang keluar dari grup.
Namun, Nasida Ria kembali membuat geger Indonesia ketika pada tanggal 18 Juni 2022 mereka kembali manggung di Kassel, Jerman.
Nasida Ria menjadi pembuka dalam acara Documenta Fifteen dan membawakan beberapa andalan seperti "Perdamaian" dan "Dunia dalam Berita".
Saat ini, Nasida Ria memiliki 12 anggota dan memiliki grup junior yang bernama ezzurA.
Nah, itulah profil dan biodata grup kasidah Nasida Ria asal Indonesia yang tampil di Jeman belum lama ini, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan kasidah? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR