Seperti Apa Sejarah dan Tujuan Hari Donor Darah Sedunia?

Lalu, WHO bersamaan dengan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Federasi Internasional Organisasi Donor Darah, serta Perhimpunan Internasional Transfusi Darah menyepakati tanggal ditetapkannya hari perayaan ini.

Tanggal 14 Juni dipilih karena disebut bertepatan dengan hari lahir Karl Landsteiner, ahli biologi dan dokter di Austria, seseorang yang dianggap sebagai pencetus tranfusi darah modern.

Kemudian, barulah di tahun 2005 Hari Donor Darah Sedunia mulai diperingati setiap tahunnya.

O iya, berbicara tentang Karl Landsteiner, pada tahun 1902, ia menemukan golongan darah A, B, dan O, kemudian mengembangkan sistem klasifikasi golongan darah yang kita kenal saat ini.

Adjarian, darah merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh manusia.

Tanpa adanya darah, sudah dipastikan kita tidak akan bisa hidup.

Nah, saat mendonorkan darah, kita bisa melakukan penyumbangan darah secara utuh, ataupun hanya trombosit maupun plasma darah.

Baca Juga: Pengertian Sel Darah Putih dan Keping Darah

Meski begitu, tidak semua orang mau secara sukarela untuk menyumbangkan darahnya, lo.

Maka dari itu, perayaan Hari Donor Darah Sedunia ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya donor darah dan memberikan apresiasi bagi pendonor darah.

Di samping itu, hari perayaan ini juga dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya ketersediaan dan penggunaan darah serta produk darah yang aman.

Selain itu, Hari Donor Darah Sedunia juga berfungsi untuk mempromosikan nilai-nilai sosial yang dijujung tinggi apabila bersedia mendonorkan darah secara sukarela dan tentunya menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.

Nah, Ajarian, itu tadi informasi mengenai sejarah dan tujuan Hari Donor Darah Sedunia.

Bila ada kesempatan dan memenuhi persyaratan, kita bisa coba donor darah sesekali karena donor darah itu sehat dan mulia.

Saksikan video berikut, yuk!