adjar.id – Adjarian, sudah tahu unsur fisik puisi?
Puisi termasuk sebagai karya sastra yang bersifat fiksi yang penyajian maknya lebih kepada keindahan bahasa.
Puisi ini terbentuk dari dua unsur utama, yaitu unsur fisik dan unsur batin.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa unsur fisik dari sebuah puisi yang menjadi materi bahasa Indonesia kelas 12 SMA.
O iya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Unsur fisik puisi adalah struktur pembangunan yang berasal dari luar puisi yang dapat diketahui melalui kalimat yang ditulis.
Lalu, apa saja yang termasuk ke dalam unsur fisik puisi?
Yuk, kita simak penjelasan berikut ini, Adjarian!
“Unsur fisik puisi menjadi salah satu unsur yang membentuk karya sastra puisi.”
Baca Juga: Jenis Puisi Rakyat dalam Bahasa Indonesia: Syair, Gurindam, dan Pantun
Unsur Fisik Puisi
Berikut ini beberapa unsur fisik sebuah puisi, yaitu:
1. Majas
Majas sering juga disebut sebagai bahasa figuratif.
Majas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain atau kiasan.
Adanya majas ini membuat puisi menjadi kaya makna, Adjarian.
Contoh majas di antaranya majas simile, metafora, ironi, personifikasi, repetisi, dan lain sebagainya.
“Majas membuat puisi menjadi lebih bermakna.”
2. Tipografi
Baca Juga: Kumpulan Puisi Anak beserta Pengarangnya
Tipografi puisi adalah aspek visual dalam puisi yang berbentuk tata hubungan dan baris.
Bentuk visual dari suatu puisi dibuat berdasarkan keinginan penulisnya dan tidak harus selalu dari tepi kiri ke tepi kanan.
Tipografi ini bisa juga disebut sebagai susunan penulis huruf di dalam sebuah puisi, misalnya pemilihan huruf besar atau kecil, tanda baca, dan lain sebagainya.
3. Imaji
Imaji adalah susunan kata atau kata yang bisa memperjelas atau mengungkapkan pengalaman imajinasi.
Imaji ini bisa juga disebut dengan pencitraan yang erat kaitannya dengan daya tangkap dari pancaindra kita, Adjarian.
Adanya imaji ini membuat kata yang disusun dalam sebuah puisi menjadi lebih objektif sehingga sebagai pembaca kita bisa seperti merasakan, melihat, bahkan mendengar.
“Imaji erat kaitannya dengan daya tangkap pancaindra manusia agar puisi menjadi lebih objektif.”
4. Diksi
Baca Juga: Contoh Puisi tentang Kasih Sayang Seorang Ibu
Diksi adalah sebuah pilihan kata yang digunakan dalam menyusun sebuah puisi dengan memerhatikan unsur estetikanya.
5. Kata Konkret
Kata konkret adalah berbagai kata yang mempunyai makan dan bisa didengar, dilihat, dirasakan, dan dicium oleh pancaindra manusia.
Nah, kata konkret inilah yang menjadi penyebab dari adanya proses imaji dalam sebuah puisi, Adjarian.
Kata konkret ini membuat para pembaca bisa berimajinasi secara jelas terhadap peristiwa yang digambarkan dalam puisi.
6. Rima
Rima adalah suatu pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun di akhir larik sajak.
Fungsi dari rima ini agar bisa membangun irama baru sehingga puisi bisa lebih hidup.
Nah, itu tadi Adjarian, beberapa unsur fisik puisi yang di antaranya adalah majas dan tipografi.
Baca Juga: Langkah-Langkah Menemukan Makna Puisi
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud unsur fisik puisi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR