adjar.id - Dalam bahasa Sunda terdapat tingkatan atau undak unduk basa yang bisa kita gunakan tergantung dengan siapa kita berbicara, Adjarian.
Ketiga tingkatan tersebut adalah bahasa halus atau lemes, bahasa loma atau akrab, dan bahasa kasar.
Nah, kali ini kita akan mempelajari cara mengucapkan kata maaf dalam bahasa Sunda menggunakan bahasa Sunda lemes dan loma.
Bahasa Sunda halus digunakan kepada orang yang dihormati, orang baru dikenal, atau dalam pertemuan dengan suasana formal.
Bahasa akrab atau bahasa loma digunakan untuk berkomunikasi dengan teman yang sudah akrab, kepada yang usianya lebih muda, atau kepada yang memiliki status sosial setara.
Kesan bahasa ini, apabila penggunaannya tepat adalah akrab dan tidak berjarak.
Namun, jika kita merasa benar-benar bersalah dan dalam situasi yang formal, ada baiknya untuk tetap menggunakan bahasa Sunda lemes, ya.
Di bawah ini adalah cara mengucapkan kata maaf dalam bahasa Sunda dengan berbagai variasi.
Yuk, kita simak bersama, Adjarian!
Baca Juga: 7 Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Ibu dalam Bahasa Sunda
Cara Mengucapkan Kata Maaf dalam Bahasa Sunda dalam Berbagai Variasi
1. Maaf
Lemes = Punten, Hapunten
Loma = Hampura
2. Memaafkan
Lemes = Ngahapunten
Loma = Ngahampura
3. Dimaafkan
Lemes = Dihapunten
Baca Juga: Ucapan Selamat Jalan dalam Bahasa Sunda beserta Artinya
Loma = Dihampura
4. Tidak memaafkan
Lemes = Teu ngahapunten
Loma = Teu ngahampura
5. Minta maaf
Lemes = Nyungkeun dihapunten
Loma = Menta dihampura
6. Saling memaafkan
Lemes = Silih hapunten
Baca Juga: Cara Mengucapkan Selamat Datang dalam Bahasa Sunda beserta Artinya
Loma = Silih hampura
7. Perlu dimaafkan (harap dimaklum)
Lemes = Hapunteneun
Loma = Hampuraeun
8. Minta maaf berkali-kali
Lemes = Hahapuntenan
Loma = Hahampuraan
9. Mohon maaf
Lemes = Sihapunten
Baca Juga: Ucapan Belasungkawa dan Rasa Prihatin dalam Bahasa Sunda dan Artinya
Nah Adjarian, itulah cara mengucapkan kata maaf dalam bahasa Sunda dengan berbagai variasi yang berbeda.
Coba Jawab! |
Apa bahasa Sunda halus dari 'dimaafkan'? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR