Saat itu, ada sekelompok pejabat kerajaan yang ingin melakukan korupsi.
Ketika mengetahui niat jahat pejabat, sang ksatria pun berusaha memperingatkan Raja untuk selalu berjaga-jaga.
Ksatria tidak ingin kerajaan hancur akibat perbuatan para pejabat korup tersebut.
Namun, usaha ksatria memperingati rajanya tidak membuahkan hasil.
Ksatria gagal mengabarkan kepada raja tentang perbuatan jahat pejabat tersebut.
Akhirnya, kerajaan perlahan hancur akibat perbuatan korupsi yang dilakukan pejabat.
Ksatria kemudian merasa bersalah karena tidak berhasil mengingatkan raja.
Baca Juga: 3 Jajanan Khas Kalimantan Barat yang Populer di Jakarta, Salah Satunya Bakwan
Karena rasa bersalahnya dan rasa cintanya pada kerajaan, ksatria mengorbankan dirinya terjun ke sungai sebagai bentuk pengabdiannya dan kesetiannya kepada negaranya.
Masyarakat sekitar banyak yang melihat peristiwa tersebut dan berusaha menemukan tubuh ksatria tersebut.
Masyarakat berusaha mencari dengan sekuat tenaga menyusuri sungai dan menggunakan perahu dayung.
Namun, tubuh ksatria tidak pernah ditemukan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR