adjar.id – Sudah pernah mendengar kabar tentang virus Hendra?
Jika Adjarian gemar melihat berita atau update kabar terbaru, pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama virus satu ini.
Virus Hendra merupakan anggota famili Paramyxoviridae, dari genus Henipavirus.
Nah, penyakit satu ini mulanya berasal dari kelelawar yang kemudian menjangkit kuda melalui kotorannya.
Virus ini setidaknya membutuhkan waktu sekitar lima hingga 16 hari untuk bisa menginfeksi kuda.
Adapun gejala yang akan dialami pada kuda adalah demam, peningkatan denyut jantung, sesak napas, dan keluar cairan pada hidung.
Bahkan, sebanyak sekitar 70% kuda yang terinveksi virus Hendra sampai bisa mati, lo.
Lalu, apakah virus Hendra termasuk zoonosis yang bisa menularkan manusia?
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Semua Virus Hilang dari Muka Bumi?
Virus Hendra
Seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya, virus Hendra kali pertama ditemukan di daerah pinggiran Brisbane, Australia pada tahun 1994.
Sementara di Indonesia sendiri, kasus virus Hendra pernah terdeteksi di Pontianak dan Manado pada tahun 2013 lalu.
Reservoir atau tempat tumbuh utama virus Hendra adalah flying fox atau kelelawar dari genus Pteropus.
Nah, virus Hendra sendiri masih satu kaeluarga dengan virus Nipah, yakni virus yang menginfeksi babi.
Dicky Budiman, peneliti dari Griffith University, Australia, menyatakan bahwa sebenarnya penyakit ini sudah ada sejak lama dan sudah menjadi endemic di daerah asalnya.
Endemi merupakan penyakit yang menjangkit suatu daerah tertentu.
Suatu penyakit bisa dikategorikan endemi karena akan selalu ada dan hidup berdampingan bersama masyarakat di wilayah tersebut.
Misalnya, penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa dikategorikan sebagai endemi di Indonesia.
Baca Juga: Apa Virus Pertama yang Ditemukan oleh Manusia?
Adjarian, meski belum ditemukan kasusnya, virus Hendra ini memiliki prosentasi kematian yang cukup tinggi, lo.
Virus satu ini dapat menginfeksi kuda melalui kotorannya, sebanyak 85% kuda yang terinfeksi mengalami kematian.
Manusia juga bisa saja terpapar peyakit ini jika kontak dengan kotoran kuda. Bahkan, sebanyak 75% manusia yang terinfeksi virus Hendra meninggal.
Nah, gejala dari penyakit serupa dengan flu yang disertai meningitis hingga peradangan pada otak.
Namun, Adjarian tak perlu khawatir. Dicky Budiman mengungkapkan bahwa kasus yang terjadi pada manusia sangat jarang.
Selain itu, penularan kasus dari manusia ke manusia juga belum ditemukan.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai virus Hendra, Adjarian.
Meski belum ditemukan kasus lagi pada manusia, khususnya di Indonesia, kita tetap perlu menjaga kebersihan diri supaya terhindar dari penyakit apapun.
Coba Jawab! |
Dari mana asal virus Hendra? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Simak juga video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR