adjar.id – Apa perbedaan antara TNI AL dan marinir?
Mengabdikan diri menjadi tentara merupakan salah satu cita-cita yang diminati oleh banyak anak di negeri ini.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara utuh mengabdikan diri untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dari darat, laut, ataupun udara.
TNI sendiri terbagi atas tiga matra, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Salah satu kecabangan dari TNI, yaitu TNI AL bertugas sebagau komponen pertahanan utama matra laut, menjaga keamanan, serta melaksanakan penegakan hukum laut.
Nah, pernahkah Adjarian mendengar istilah “marinir” atau mungkin bertemu kapal marinir yang sedang melaut?
Sama halnya dengan TNI AL, marinir juga bertanggung jawab untuk pertahanan laut Indonesia.
Jika sama-sama menjaga lautan Indonesia, lalu, apa bedanya TNI AL dengan marinir?
Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut, yuk!
Baca Juga: Pengabdian Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pengabdian Sesuai Profesi
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL)
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau umum disebut dengan TNI AL merupakan salah satu kecabangan TNI di Indonesia.
Secara khusus, TNI AL bertanggung jawab atas pertahanan dan keutuhan negara di laut.
Pada mulanya, angkatan bersenjata ini dibentuk pada 10 September 1945 dengan nama Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut).
Kesatuan TNI AL dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) yang mempunyai kedudukan tertinggi di Markas Besar Angkatan Laut (MABESAL).
Nah, seorang KASAL akan bertanggung jawab langsung kepada Panglima TNI Republik Indonesia.
Untuk menjadi prajurit TNI AL, kita perlu menempuh pendidikan tamtama TNI AL, bintara TNI AL, atau perwira TNI AL.
Lalu, prajurit TNI AL akan menempuh penjurusan atau menempuh pendidikan tambahan ke berbagai korps.
Korps Marinir
Baca Juga: Mengenal Sejarah Lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Nah, kalau TNI AL merupakan kecabangan dari TNI, korps marinir sendiri adalah salah satu bagian dari TNI AL.
Yap! Marinir adalah salah satu komando utama (kotama) yang menjadi kekuatan TNI AL.
Marinir memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, dan pembina kekuatan dan kesiapan operasi marinir.
Untuk bisa menjadi anggota korps marinir, kita tetap perlu menempuh pendidikan dasar TNI, baik tamtama, bintara, maupun perwira.
Kemudian, usai menempuh pendidikan dasar TNI AL, kita akan melanjutkan pendidikan lanjutan kejuruan di Komando Pendidikan Marinir selama kurang lebih tiga bulan.
Dalam pendidikan tersebut, para taruna akan dihadapkan layaknya suasana perang sungguhan.
Pendidikan marinir ini bisa dibilang berat, Adjarian, sehingga bagi taruna yang tidak sanggup untuk melanjutkan, bisa memilih untuk pindah korps selain marinir atau bahkan kembali ke masyarakat.
Korps marinir dipimpin oleh seorang komandan yang juga bertanggung jawab kepada Panglima TNI.
Nah, Adjarian, itulah penjelasan mengenai perbedaan TNI AL dan marinir.
Baca Juga: Mengenal Profesi Perwira Karier TNI dan POLRI
Sekarang sudah tidak bingung lagi membedakan keduanya, kan?
Saksikan vidoe berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR