adjar.id – Pernahkah Adjarian mendengar istilah tembang tengahan?
Dalam kebudayaan Jawa, terdapat tiga jenis tembang yang berkembang, yakni tembang gedhe (sekar ageng), tembang tengahan (sekar madya), dan tembang macapat (sekar alit).
Nah, tembang tengahan ini merupakan jenis tembang klasik, tetapi menggunakan bahasa Jawa tengahan dan baru.
O iya, banyak orang menyebut tembang tengahan ini sebagai tembang magel, tanggung, dan tembang madya.
Tembang tengahan tertulis di dalam buku kidung. Buku tersebut berisi kisah peristiwa yang terjadi di zaman dahulu.
Selain itu, tembang Jawa satu ini juga mengandung nilai filosofis kehidupan masyarakat Jawa.
Meski tak sepopuler tembang macapat, tak ada salahnya kita mempelajari tembang tengahan sebagai sarana unutuk memperluas pengetahuan kebudayaan.
Kalau begitu, coba kita cari tahu fungsi, ciri, watak, dan contoh-contoh tembang tengahan, yuk!
“Tembang tengahan merupakan salah satu jenis tembang yang berkembang di pulau Jawa sejak zaman kerajaan.”
Baca Juga: 3 Jenis Tembang Jawa: Tembang Gedhe, Tembang Tengahan, dan Tembang Macapat
Fungsi Tembang Tengahan
Seperti yang sudah sedikit kita ulas sebelumnya, tembang tengahan mengandung filosofi tentang kehidupan masyarakat Jawa.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR