adjar.id - Pernahkah Adjarian melihat secara langsung atau membaca berita mengenai paus yang terdampar di pantai?
Paus adalah hewan yang hidup di laut.
Sama seperti makhluk hidup lainnya, paus juga bergerak dan berpindah tempat, Adjarian.
Paus akan menjelajah untuk mencari habitat yang tepat untuknya.
Lebih tepatnya, paus melakukan migrasi ke perairan yang lebih hangat.
Tujuannya adalah untuk berkembang biak.
Nah, saat bermigrasi, paus akan memanfaatkan medan magnet bumi sebagai alat navigasi.
Sayangnya, karena beberapa alasan, migrasi paus bisa tidak berjalan dengan lancar dan mengakibatkan mereka terdampar.
Mengapa paus bisa terdampar, ya?
Baca Juga: Jadi Penguasa Laut, Ini 5 Hewan Laut Super Besar yang Ada di Dunia
Penyebab Paus Terdampar
1. Kondisi Alami
Ada beberapa kondisi alami yang bisa membuat paus terdampar di pantai, Adjarian.
Misalnya karena sakit, cedera, atau kondisi paus yang sudah tua.
Selain itu, bisa juga karena paus mengikuti mangsanya sampai ke air dangkal.
Atau justru menghindari mangsa sampai akhirnya terjebak di perairan dangkal.
2. Topografi Daerah Pasang Surut
Paus bisa terdampar karena terperangkap daerah pasang surut yang ada di sejumlah wilayah pesisir di dunia.
Saat berenang, tak jarang paus mengikuti arus pasang yang besar.
Baca Juga: Mengenal Ambergris, Muntahan Paus yang Bernilai Fantastis
Namun, bisa saja arus pasang tersebut tiba-tiba surut dalam waktu yang relatif singkat.
Hal tersebut mengakibatkan paus yang besar terjebak di perairan dangkal dan akhirnya terdampar.
Sebab, kemampuan navigasi paus ada di air yang dalam.
3. Ekosistem Laut yang Terganggu
Ekosistem laut yang terganggu bisa mengganggu sistem navigasi paus di lautan, Adjarian.
Contoh hal-hal yang membuat terganggunya ekosistem laut yang pada akhirnya mengganggu sistem navigasi paus di antaranya adalah banyaknya sampah di laut.
Selain itu, penggunaan alat berbahaya untuk menangkap ikan, penangkapan ikan sembarangan, tabrakan kapal dengan ikan, juga dapat mengganggu.
4. Polusi Suara
Tidak hanya di daratan, di laut juga bisa terjadi polusi suara.
Baca Juga: Benarkah Nyanyian Paus Dapat Membantu Peneliti Memetakan Dasar Laut?
Polusi suara bisa disebabkan dari kebisingan akibat aktivitas penggunaan sonar dan survei seismik.
Kebisingan di dalam laut bisa memekakkan telinga, membuat bingung dan takut, bahkan membuat cedera pada telinga paus.
Kondisi laut yang bising akan mendorong paus untuk ke daratan.
Jika tetap menyelam, paus akan kesulitan karena tekanannya tidaklah seimbang.
Oleh karena sulit menyelam, paus pun kesulitan untuk berburu dan mendapatkan makanan.
Akibat kurang makan, paus menjadi kekurangan gizi dan fisiknya lemah.
Kondisi tubuh yang lemah membuatnya akan hanyut terbawa arus dan akhirnya terdampar di pantai.
Terdampar di pantai adalah kondisi yang membahayakan bagi paus, Adjarian.
Oleh karena itu, saat mendapati paus terdampar, jangan ragu untuk segera melaporkan ke pihak berwenang atau pihak yang ahli.
Baca Juga: Mengapa Paus Melompat ke Udara, Keluar dari Laut?
Misalnya sukarelawan hewan atau dokter hewan.
Mereka akan membantu merawat paus dan mengembalikan paus ke dalam habitatnya.
Ingat, jangan mencoba memindahkan sendiri paus yang terdampar dengan cara mendorong atau menyeretnya, ya.
Sebab, itu bisa merusak ekor halus yang dimiliki oleh paus dan hal tersebut dapat berakibat fatal.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com,National Geographic |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR