adjar.id – Apakah Adjarian tahu langkah-langkah untuk mitigasi bencana gunung Meletus?
Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi merupakan tindakan mengurangi dampak bencana.
Tindakan ini dilakukan sebelum terjadinya bencana sebagai bentuk antisipasi.
Nah, wilayah Indonesia menjadi tempat bertemunya dua lempeng benua, yakni lempeng benua Australia dan lempeng benua Asia.
Selain itu, negeri kita ini juga dilalui oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu sirkum Mediterania dan sirkum Pasifik.
Nah, berada di titik pertemuan dua lempeng besar dan jalur pegunungan muda membuat wilayah Indonesia memiliki banyak gunung berapi.
Hal ini tentunya membuat bumi pertiwi rawan terjadi bencana gunung meletus.
Oleh sebab itu, adanya mitigasi bencana sangat penting untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana tersebut.
Memangnya, apa saja mitigasi bencana gunung meletus? Mari, kita pelajari bersama!
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Mitigasi Bencana dan Contohnya?
Mitigasi Bencana Gunung Meletus
1. Hindari Lokasi dengan Radius yang Sudah Ditentukan
Hal paling mendasar saat mitigasi bencana gunung meletus adalah menghindari lokasi dengan radius yang telah ditentukan.
Saat terjadi bencana gunung meletus, umumnya pemerintah akan menentukan radius aman dari erupsi.
Adanya radius ini berfungsi supaya masyarakat yang tinggal di sekitar gunung dapat mengosongkan wilayah.
Jika Adjarian atau keluarga mengalami kesulitan saat akan menghindari lokasi tersebut, cobalah untuk meminta bantuan tim BASARNAS, BNPB, PMI atau PVMBG.
Masing-masing gunung berapi memiliki radius aman yang berbeda, sehingga kita perlu selalu update informasi terkait jarak radius aman.
2. Jauhi Tempat Terbuka
Saat erupsi, gunung berapi akan menyemburkan material-material vulkanik, seperti batu kerikil atau abu.
Baca Juga: Agar Bisa Lebih Siaga, Kenali Tanda-Tanda Gunung akan Meletus
Hal tersebut tentu akan berbahaya apabila mengenai tubuh atau terhirup alat pernapasan kita.
Jadi, alangkah lebih baik tetap berada di dalam rumah atau di dalam shelter pengungsian selama terjadinya erupsi.
3. Hindari Aliran Sungai
Selain menghindari tempat terbuka, sebisa mungkin kita juga menghindari aliran sungai.
Mengapa begitu?
Sebab, hal tersebut dilakukan untuk menghindari ancaman banjir lahar yang sering terjadi saat datangnya musim hujan.
Material vulkanik yang berasal dari letusan gunung akan tercampur dengan air yang mengalir di sungai yang berhulu di gunung berapi tersebut.
Bahkan, beberapa peristiwa banjir lahar di Indonesia bisa sampai menghanyutkan beberapa rumah warga.
4. Gunakan Masker dan Pakaian Tertutup
Baca Juga: Bahaya Abu Vulkanik dari Gunung Meletus
Penggunaan masker dapat melindungi saluran pernapasan dari abu letusan gunung berapi.
Kandungan yang ada dalam abu vulkanik yang masuk ke paru-paru bisa menyebabkan gangguan pernapasan, Adjarian.
Selain masker, kita juga perlu mengenakan pakaian tertutup.
Mengenakan pakaian tertutup dapat meminimalisir kontak abu vulkanik dengan kulit kita.
Partikel abu vulkanik yang tajam dapat menyebabkan iritasi jika terpapar secara terus menerus.
O iya, selain itu kita juga bisa mengenakan kacamata untuk melindungi mata dari paparan serpihan abu vulkanik.
Nah, itulah mitigasi bencana gunung meletus.
Jika tinggal di sekitar wilayah gunung berapi, Adjarian bisa rajin membaca atau melihat perkembangan status gunung tersebut sebagai langkah antisipasi.
Simak video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR