adjar.id – Apakah Adjarian tahu lirik, terjemahan, dan makna tembang dolanan Jawa yang berjudul “Kupu Kuwi”?
Tembang dolanan merupakan salah satu jenis lagu dari kebudayaan Jawa.
Jenis tembang satu ini biasanya digunakan untuk mengiringi dolanan atau permainan tertentu dan terdengar ceria.
Meski terdengar ceria, tembang dolanan biasanya mengandung nasihat dan nilai moral yang diperuntukkan bagi anak-anak untuk menjalani kehidupan.
Tak heran jika materi tembang dolanan masuk dalam kurikulum pada mata pelajaran muatan lokal (mulok) bahasa Jawa.
Nah, salah satu judul tembang dolanan yang sangat populer di Jawa adalah Kupu Kuwi.
Tembang ini menggunakan hewan “kupu-kupu” sebagai lambang untuk menyampaikan nasihat yang terkandung di dalam liriknya.
Memangnya, apa maksud dari kupu-kupu yang ada di dalam tembang dolanan Kupu Kuwi?
Langsung saja kita pelajari bersama, yuk!
Baca Juga: Makna Lagu Daerah Lir Ilir dari Jawa Tengah
Lirik Tembang Dolanan Kupu Kuwi
Kupu kuwi tak encupe
Mung abure ngewuhake
Ngalor, ngidul ngetan bali ngulon
Mrana-mrene mung saparan paran
Mbokya mencok tak encupne
Mentas mencok cegrok banjur mabur kleper
Kupu kuwi tak encupe.
Terjemahan Tembang Dolanan Kupu Kuwi
Baca Juga: Makna Lagu Gundul-Gundul Pacul, Tembang Dolanan dari Jawa Tengah
Kupu itu akan saya pegang
hanya terbangnya sulit
Utara, selatan, timur, kembali ke barat
Ke sana–ke mari menurut kehendak sendiri
Semoga hinggap akan kupegang
Baru saja hinggap terbang lagi
Kupu itu akan saya pegang.
Makna Tembang Dolanan Kupu Kuwi
Simbol binatang “kupu-kupu” untuk memberikan nasihat atau petuah kepada anak-anak yang menyanyikannya.
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu atau Tembang Dolanan Jawa Kidang Talun
Kupu-kupu memiliki sayap yang bisa digunakan terbang kemana pun meski arahnya tidak pasti.
Begitu pun manusia, kita sebenarnya memiliki kelebihan yang membantu kita untuk melangkah meskipun terkadang kita bingung dengan langkah yang diambil.
Hal tersebut dubuktikan pada baris kedua lirik lagu tersebut yang bertuliskan, “Mung abure ngewuhake”.
Orang yang tidak memiliki pendirian tetap akan membuat orang lain bingung dengan segala perilaku yang ia lakukan.
Kemudian, makna tersebut dilengkapi lagi dengan lirik, “Ngalor, Ngidul Ngetan bali Ngulon,” “Mrana-mrene mung saparan paran”.
Pendiriannya yang tidak tetap membuat ia bingung menentukan arah dan cenderung bersikap egois tanpa memikirkan orang lain.
Pada dasarnya, orang seperti itu membutuhkan bimbingan dari orang lain yang bisa memotivasi, seperti pada lirik “Mbokya mencok tak encupne”.
Namun sayangnya, belum jadi dinasihati, ia sudah kembali terbang ke sana ke mari, seperti yang termuat pada lirik, “Mentas mencok cegrok banjur mabur kleper”.
Nah, itulah lirik, terjemahan, dan makna tembang dolanan Jawa Kupu Kuwi.
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Tembang atau Lagu Dolanan Jawa Jaranan
Saksikan video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR