Organisasi wahana lingkungan hidup Indonesia (WALHI) kepulauan Bangka
memberikan satu contoh pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Krisis listrik di Kepulauan Bangka Belitung dijawab WALHI dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya.
Pembangkit listrik tenaga surya ini berada di Desa Rebo, Sungai Liat Bangka. Kini Listrik dari tenaga surya ini sudah mampu mengaliri rumah-rumah warga 24 jam penuh.
Pembangkit listrik tenaga surya terdiri atas panel-panel surya. Panel-panel
surya inilah yang akan mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.
Panel surya ini mengambil cahaya matahari yang merupakan sumber cahaya.
Pembangkit listrik yang dikembangkan oleh WALHI dan organisasi dari Korea Selatan ini dirakit dengan melibatkan peran serta warga. Tujuannya agar warga dapat sambil belajar.
Dalam pengoperasiannya, pembangkit listrik tenaga surya ini dikelola oleh Koperasi Hijau.
Koperasi Hijau mengelola mulai dari menarik biaya listrik ke rumah warga, mengelola menajemen keungan, sampai perawatan dan hal-hal teknis lainnya.
Baca Juga: Pengertian, Macam, dan Manfaat Energi Alternatif dalam Kehidupan
Anggota koperasi adalah warga masyarakat.
Dengan demikian warga pun akan aktif berperan dalam menggunakan dan merawatnya.
Meskipun demikian, WALHI juga tidak lepas tangan begitu saja. WALHI turut mengawasi dan melakukan pembinaan.
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR