adjar.id – Halalbihalal saat Lebaran sudah menjadi suatu tradisi di Indonesia.
Hari Raya Idulfitri adalah perayaan yang dilakukan oleh seluruh umat Islam di dunia setelah bulan Ramadan selesai.
Nah, bagi masyarakat Indonesia sendiri perayaan Hari Raya Idulfitri atau lebaran ini identik dengan halalbihalal.
Halalbihalal sendiri adalah berkumpulnya masyarakat bersama saudara, teman, tetangga untuk saling memaafkan di hari Lebaran.
Biasanya pada hari pertama Lebaran, masyarakat akan saling berkunjung untuk bermaaf-maafan atau bersilaturahmi.
Halalbihalal ini berasal dari kata halla-yahillu yang artinya melepaskan, singgah, dan mengampuni.
Selain itu, halalbihalal juga disebut dengan thalabu halal bi thariqin halal, yaitu sebuah penyelesaikan masalah yang dilakukan dengan saling memaafkan.
Istilah halalbihalal juga berkaitan dengan halah yujza’u bi halal yang artinya pembebasan atau kesalahan yang ditebus dengan bermaaf-maafan.
Nah, seperti apa sejarah halalbihalal yang menjadi tradisi di Indonesia, ya?
Baca Juga: 5 Tradisi Lebaran yang Unik di Dunia
Sejarah Halalbihalal
Tradisi halalbihalal sudah ada sejak KGPAA Mangkunegara I yang mempunyai nama kecil Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa.
Hal ini dilakukan Pangeran Sambernyawa setelah salat Idulfitri di balai istana dengan tujuan untuk menghemat waktu dan biaya.
Masyarakat dan para prajurit melakukan sungkem dengan keluarga Mangkunegaran sekaligus saling bermaaf-maafan antara satu dengan lainnya.
Jadi, sebelum istilah halalbihalal muncul, tradisi ini sudah ada dan dilakukan pada saat Idulfitri atau Lebaran, Adjarian.
Nah, istilah halalbihalal pertama digunakan oleh Presiden Soekarno di tahun 1948 untuk menguatkan integrasi bangsa di awal kemerdekaan Indonesia.
Pada saat itu presiden mengundang salah satu tokoh agama, yaitu K.H. Wahab Chasbullah. Presiden meminta saran akan hal tersebut.
Lalu K.H. Wahab Chasbullah memberikan saran untuk menyelenggarakan silaturahmi.
Saran ini diberikan karena ketika itu mendekati perayaan Hari Raya Idulfitri dan umat Islam disunnahkan untuk saling bersilaturahmi.
Baca Juga: 10 Ucapan Lebaran dalam Bahasa Inggris
Akan tetapi, Presiden Soekarno tidak ingin menggunakan istilah silaturahmi karena menurutnya sudah biasa.
Hingga akhirnya tercetuslah istilah halalbihalal karena perilaku elit politik yang tidak mau bersatu dan lebih suka saling menyalahkan.
Nah, pada saat Hari Raya Idulfitri inilah kemudian Presiden Soekarno mengundang para elit politik untuk ke Istana Negara untuk bersilaturahmi yang dikenal dengan halalbihalal.
Sejak saat itulah, istilah halalbihalal lekat dengan tradisi masyarakat Indonesia saat Lebaran tiba.
Nah, itulah gambaran singkat mengenai sejarah halalbihalal yang menjadi sebuah tradisi silaturahmi bagi masyarakat Indonesia saat Lebaran.
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR