Saat berkembangnya Islam di Indonesia melalui proses akulturan unsur seni bangunan keagamaan terus dikembangkam.
Hal ini bisa dilihat dari adanya makam-makan yang lokasinya berada di atas bukit, di mana makam yang paling atas dianggap sebagai yang paling terhormat.
Selain itu, makam Walisongo dan sultan-sultan pada umumnya akan ditempatkan di dalam bangunan yang disebut cungkup yang masih bergaya kuno.
Baca Juga: Tradisi Perayaan dalam Islam yang Berkaitan dengan Tahap Kehidupan
2. Seni Ukir
Perkembangan Islam di Nusantara membuat seni ukir, patung dan melukis makhluk hidup tidak diperbolehkan tepatnya pada zaman madya, Adjarian.
Akan tetapi seni pahat atau seni ukir mengalami perkembangan dengan motif-motif dedaunan dan bunga-bungaan.
Selain itu, ditambahkan pula seni hias dengan menggunakan huruf Arab yang disebut dengan kaligrafi.
3. Aksara dan Seni Sastra
Bidang aksara dan seni sastra pada masuknya Islam juga membawa pengaruh yang cukup besar.
Huruf-huruf Arab digunakan sebagai abjad untuk menulis bahasa Arab yang mulai digunakan oleh masyarakat pada saat itu.
Bahkan, huruf-huruf Arab ini juga digunakan dalam bidang seni ukir yang dikenal dengan nama kaligrafi.
Sementara dalam bidang sastra yang berkembang pada zaman perkembangan Islam terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca Juga: Nama Para Penyebar Islam di Indonesia pada Awal Masuknya Islam
4. Kesenian
Pada perkembangan Islam di Nusantara, kesenian yang berkembang menjadi bernapaskan Islam dan bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam.
Kesenian yang berkembang pada saat itu di antaranya permainan debus, seudati, dan wayang kulit.
Nah, itulah contoh bentuk akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan di Nusantara.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR