Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian, contohnya:
O iya, tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
Baca Juga: Contoh Soal Materi Ejaan Bahasa Indonesia, Materi TWK SKD CPNS
2. Sesudah Ungkapan yang Memerlukan Pemerian
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh:
Baca Juga: Contoh Soal Mencari Gagasan Utama Paragraf, Materi TWK SKD CPNS
3. Menunjukkan Percakapan
Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh:
Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir : “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik!”
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR