Yap, imitasi adalah sebuah proses belajar yang dilakukan seseorang dengan cara mengikuti atau meniru perilaku yang dilakukan orang lain.
Perilaku yang ditiru ini bisa berupa, gaya bicara, sikap, penampilan, ataupun hal-hal lain yang dimiliki oleh orang lain.
Pada awalnya, imitasi ini akan muncul di lingkungan keluarga, setelah itu di lingkungan tetangga sekitar, dan yang terakhir di lingkungan masyarakat.
Nah, hal ini tidak lepas dari perkembangan yang ada dalam diri seseorang sehingga tingkat pergaulannya semakin berkembang juga.
O iya, faktor imitasi ini juga menjadi satu-satunya faktor yang menjadi dasar dari terlaksananya proses interaksi sosial, lo.
Imitasi juga tidak bisa terjadi secara otomatis, tetapi ada pengaruh dari sikap menerima dan mengagumi terhadap orang lain yang diimitasi, Adjarian.
“Dalam melakukan suatu imitasi, ada beberapa faktor psikologis yang sangat berperan, salah satunya perasaan kagum terhadap orang lain.”
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Contoh Imitasi
Imitasi bisa menjadi faktor yang mendorong suatu individu atau kelompok dalam melakukan berbagai perbuatan baik ataupun buruk.
Nah, imitasi ini di satu sisi bisa memberikan sebuah dampak potif yang berupa dorongan untuk mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Berikut ini beberapa contoh dampak positif imitasi, di antaranya:
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR