adjar.id – Adjarian, Arab Saudi adalah negara yang memiliki tradisi puasa yang unik, lo.
Setiap negara memiliki tradisi puasa yang berbeda-beda, tak terkecuali Negara Petro Dollar, Arab Saudi.
Perbedaan ini tak lain disebabkan oleh ragam kebudayaan dan kebiasaan masing-masing negara.
Jangankan dalam cakupan negara, setiap daerah pun bisa jadi memiliki tradisi puasa dan menyambut Ramadan yang berbeda.
Contohnya, di beberapa daerah Indonesia kita mengenal tradisi “padusan”. Padusan memiliki makna membersihkan diri secara utuh sebelum memasuki bulan Ramadan.
Apakah tradisi tersebut ada di Arab Saudi? Tentu tidak, Adjarian.
Arab Saudi memiliki tradisi puasa Ramadan yang memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah tradisi “Meriam Ramadan”.
Yap, meriam akan ditembakkan sebagai penanda buka puasa saat Ramadan. Unik, bukan?
Nah, mengapa ada tradisi “meriam”, ya? Lalu, apa lagi tradisi puasa di Arab Saudi? Cari tahu bersama, yuk!
Baca Juga: Identik dengan Bulan Ramadan, Apa Itu Takjil?
Tradisi Puasa di Arab Saudi
1. Meriam
Tradisi ini umum disebut dengan “Meriam Ramadan”. Meriam akan ditembakkan sebagai tanda waktu berbuka di bulan Ramadan.
Nah, meriam ini tidak diletakkan di tengah kota atau pusat militer, melainkan di Jabal Midfa, yakni gunung sebelah timur Masjidil Haram.
Menurut beberapa sejarawan, mulanya pada tahun 865, saat matahari terbenam dan kebetulan sudah memasuki bulan Ramadan, Sultan Mamluk Khosh Qadam ingin menguji meriam barunya.
Ia tak sengaja menembakkan saat memasuki salat magrib. Penduduk pun mengira suara tersebut penanda buka puasa.
Nah, semenjak saat itulah mereka menerapkan penembakan meriam atau “Meriam Ramadan” sebagai penanda buka puasa, dimulainya sahur, dan waktu imsak.
Tak hanya di Arab Saudi, ternyata “Meriam Ramadan” juga dijalankan negara-negara Timur Tengah lainnya, lo.
Akan tetapi, tradisi ini sudah menjadi ciri khas Arab Saudi karena memiliki nilai histori tersendiri.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Berikut Tips Minum Air Putih saat Puasa dengan Pola 2-4-2
2. Buka Bersama
Sama halnya dengan masyarakat Indonesia yang kerap menjalankan buka bersama Ramadan, Arab Saudi pun juga memiliki tradisi tersendiri untuk buka bersama.
Di Arab Saudi, orang-orang akan menjalankan tradisi buka bersama dengan cara duduk berbaris dan berhadap-hadapan, sehingga sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
Nah, makanan yang dihidangkan di antaranya adalah kurma, teh bunga rosella, samboosa, teh kembang sepatu, hingga permen khas Arab, seperti lugaymat atau atayef.
3. Cara Berbuka Puasa
Di Indonesia, banyak orang-orang yang menyantap takjil dan makan berat, kemudian baru lanjut untuk menunaikan salat magrib.
Hal ini sedikit berbeda dengan Arab Saudi, Adjarian.
Di tanah suci, buka puasa selalu didahului dengan mengonsumsi kurma, susu, yoghurt, atau jus untuk mengisi perut.
Nah, setelah azan selesai berkumandang, orang-orang akan menunaikan salat terlebih dahulu.
Baca Juga: Cara Mengucapkan Selamat Berbuka Puasa dengan Bahasa Inggris
Selesai salat, mereka akan kembali duduk untuk melanjutkan buka puasa.
Nah, demikianlah tradisi puasa di Arab Saudi, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR