adjar.id – Pernahkah Adjarian mendengar istilah culture shock?
Dalam bahasa Indonesia, culture shock disebut dengan gegar budaya.
Cultre shock biasanya terjadi saat kita merasa bingung, cemas, dan frustasi saat berada di lingkungan baru, seperti di sekolah, kantor, dan sebagainya.
Culture shock adalah sebuah perasaan seseorang yang merasa terkejut dan tertekan saat berhadapan dengan budaya dan lingkungan baru.
Nah, mengapa di lingkungan baru kita bisa merasa bingung, frustasi, dan cemas, ya?
Hal tersebut terjadi karena seseorang telah kehilangan lambang, tanda, dan cara pergaulan yang sudah diketahui di lingkungan asalnya.
Culture shock juga terjadi saat seseorang mengalami goncangan jiwa dan mental akibat kurang siap dalam menghadapi kebudayaan baru.
Misalnya, saat kita tinggal di Jakarta lalu memilih berkuliahan di daerah lain, maka bisa berisiko terkena curture shock karena adanya perbedaan kebudayaan.
Yuk, kita cari tahu gejala dan cara mengatasi culture shock berikut ini, Adjarian.
Baca Juga: Pengertian Perubahan Sosial Budaya dan Bentuknya Berdasarkan Waktu
Gejala Culture shock
Adaptasi setiap orang terhadap lingkungan baru berbeda-beda, Adjarian, ada yang cepat dan ada juga yang lambat.
Nah, berikut ini beberapa gejala saat seseorang mengalami culture shock.
1. Mudah merasa bosan.
2. Menarik diri dari kehidupan di lingkungan baru.
3. Selalu merasa perasaan yang tidak semangat.
4. Lebih sering tidur karena merasakan perasaan yang selalu lelah.
5. Sering mengomentasi kebudayaan atau tradisi di daerah tersebut.
6. Sering rindu dengan rumah di daerah asal.
Baca Juga: Upaya yang Dapat Kita Lakukan untuk Beradaptasi dengan Globalisasi
Cara Mengatasi Culture Shock
Nah, cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi culture shock, di antaranya adalah:
1. Mengakui Perasaan Kurang Nyaman
Adjarian, setiap orang yang mengalami culture shock atau gegar budaya harus menerima kenyataaan bahwa ia tidak mengetahui apa yang dihadapi.
Dengan begitu, orang tersebut memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mengenal, memehami, dan mempelajari hal-hal baru di tempat tersebut.
2. Terbuka Terhadap Hal Baru
Memiliki kemauan untuk menyikapi hal-hal baru dan berbeda menjadi salah satu cara untuk mengatasi culture shock.
Memiliki sikap terbuka terhadap hal baru membuat seseorang bisa berkesempatan untuk belajar dan memiliki pengalaman baru.
Misalnya, kita mengikuti berbagai kegiatan di lingkungan baru dan percaya diri sehingga kita lebih mudah memahami budaya yang ada di lingkungan tersebut.
Baca Juga: 5 Contoh Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia #AkuBacaAkuTahu
3. Berpikir Terbuka
Setiap orang harus berpikir terbuka dengan menerima berbagai perbedaan yang ada di lingkungan barunya.
Perbedaan ini meliputi adat istiadat, norma, kebiasaan, agama, cara bersosialisasi, tingkah laku, dan lain sebagainya.
4. Ikut Terlibat dalam Kebudayaan Tersebut
Adjarian, proses adaptasi dengan lingkungan baru akan lebuh mudah dilakukan jika terlibat secara langsung dengan kebudayaan tersebut.
Misalnya dengan belajar bicara dengan bahasa daerah, ikut kegiatan di lingkungan, dan lain sebagainya.
Nah, itulah penjelasan seputar culture shock, seperti pengertian, gejala, dan cara mengatasinya, Adjarian.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR