1. Penulis Angkatan Balai Pustaka
Berikut ini beberapa penulis dari angkatan balai pustaka tahun 1920 sampai 1930, di antaranya:
- Merari Serigar dengan karya Azab dan Sengsara dan Binasa kerna Gadis Priangan.
- Marah Roesli dengan karya Siti Nurbaya, La Hami, serta Anak dan Kemenangan.
- Muhammad Yamin dengan karya Tanah Air, Indonesia Tumpah Darahku, serta Ken Arok dan Ken Dedes.
- Nur Sultan Iskandar dengan karya Cinta yang Membawa Maut, Tuba Dibales dengan Susu, dan Hulubalang Raja.
- Aman Datuk Majoindo dengan karya Si Cebol Rindukan Bulan dan Menebus Dosa.
Baca Juga: Materi TWK CPNS Penggunaan Tanda Tanya, Tanda Seru, dan Garis Miring
2. Penulis Angkatan Pujangga Baru
Berikut ini beberapa penulis dari angkatan balai pustaka tahun 1930 sampai 1942, di antaranya:
- Sultan Takdir Alisjahbana dengan karya Tebaran Mega, Layar Terkembang, dan Dian Tak Kunjung Padam.
- Buya Hamka dengan karya Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Di Bawah Lingkungan Ka’bah, dan Tuan Direktur.
- Armijn Pane dengan karya Gamelan Djiwa, Belenggu, dan Jiwa Berjiwa.
- Sanusi Pane dengan karya Puspa Mega, Sandhyakala Ning Majapahit, dan Madah Kelana.
- Amir Hamzah dengan karya Setanggi Timur dan Nyanyi Sunyi.
3. Penulis Angkatan 1945
Berikut ini beberapa penulis dari angkatan 1945, di antaranya:
Baca Juga: Materi TWK CPNS Jenis Singkatan dan Akronim dalam Bahasa Indonesia
- Chairil Anwar dengan karya Kerikil Tajam Deru Campur Debu.
- Asrul Sani bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin dengan karya Tiga Menguak Takdir.
- Idrus dengan karya Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma.
- Utuy Tatang Sontani dengan karya Tambera, Awal dan Mira.
4. Penulis Angkatan 1950-1960-an
Berikut ini beberapa penulis dari angkatan 1950 sampai 1960-an, di antaranya:
- Nh. Dini dengan karya Hati jang Damai dan Dua Dunia.
- Ananta Toer dengan karya Bukan Pasar Malam, Di Tepi Kali Bekali, Gadis Blora, dan Bumi Manusia.
- Sitor Sitomorang dengan karya Dalam Sadjak, Djalan Mutiara, dan Surat Kertas Hidjau.
Baca Juga: Mengenal Unsur-Unsur Cerpen Ekstrinsik dalam Bahasa Indonesia
- Mochtar Lubis dengan karya Jalan Tak Ada Ujung dan Tanah Gersang.
- W.S. Rendra dengan karya Ia Sudah Bertualang dan Balada Orang-Orang Tercinta.
5. Penulis Angkatan 1966
Berikut ini beberapa penulis dari angkatan 1966, di antaranya:
- Taufik Ismail dengan karya Tirani dan Benteng, Sajak Ladang Jagung, dan Puisi-Puisi Langit.
- Sapardi Djoko Damono dengan karya Mata Pisau dan Hujan Bulan Juni.
- Goenawan Mohamad dengan karya Interlude, Potret Seorang Penyair Muda sebagai si Malin Kundang, dan Parikesit.
Nah, itulah tadi Adjarian, beberapa penulis dan karya sastra Indonesia dari berbagai angkatan, ya!
KOMENTAR