O iya, perlu diketahui, tidak semua kalimat yang ditulis menggunakan aksara Jawa diawali dengan aksara murda, ya, Adjarian.
Lalu, bagaimana dengan huruf yang tidak memiliki bentuk aksara murda?
Nah, untuk huruf-huruf yang tidak memiliki versi aksara murda, penulisannya tetap memakai huruf aksara Jawa biasa.
Apabila awal kalimat tersebut tidak diawali dengan nama orang, gelar, nama lembaga, atau lokasi geografis, maka tetap menggunakan aksara Jawa biasa.
Selain itu, penggunaan aksara murda tidak harus selalu ditempatkan di awal huruf, lo.
Baca Juga: Contoh Tembung Saloka, Arti, serta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
Mengapa demikian? Sebab, bisa jadi kata yang akan ditulis huruf awalnya tidak termasuk dalam aksara murda.
Nah, jika mendapati hal yang demikian, kita bisa menempatkan aksara murda di huruf selanjutnya.
Misalnya, kata “Indonesia”, tidak terdapat bentuk aksara murda untuk huruf “Hi” atau “I”, maka kita bisa menempatkannya pada huruf “Ne”.
"Terdapat tujuh huruf dalam aksara murda, yaitu Na, Ka, Ta, Sa,Pa, Ga, dan Ba."
Aturan Penggunaan Aksara Murda
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR