Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya, aksi ini terjadi pada 1900-an.
Tahun 1908, sekitar 15 ribu wanita melakukan aksi unjuk rasa di New York City, Amerika Serikat.
Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih pantas, dan hak untuk mtngikuti pemilu.
Atas aksi tersebut, Partai Sosialis Amerika mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional yang diperingati di seluruh Amerika Serikat pada 28 Februari 1908.
Pada akhirnya, para perempuan di negeri Paman Sam tersebut dapat memperingati Hari Perempuan Nasional di setiap akhir bulan Februari.
Adjarian, perjuangan perempuan belum selesai sampai di situ, lo.
Pada tahun 1910, Konferensi Buruh Wanita Internasional jilid dua diadakan di kota Kopenhagen, Denmark.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Berikut Ini 6 Makanan Pencegah Kanker
Clara Zetkin, seorang pemimpin Kantor Perempuan untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengusulkan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.
Zetkin menyatakan bahwa setiap tahun harus ada sebuah hari bagi para perempuan di dunia untuk menyuarakan tuntutan secara kolektif.
Nah, sekitar 100 perempuan dari 17 negara yang menjadi peserta di konferensi tersebut pun menyetujui usulan Zetkin.
Akhirnya, Hari Perempuan Internasional pun ditetapkan.
Namun, pada awalnya hari perempuan ini diperingati pada tanggal yang berbeda-beda di setiap negara.
Di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss, Hari Perempuan Internasional dirakayan pada 19 Maret, sementara Rusia merayakannya pada 23 Februari.
Kemudian, di tahun 1904, Hari Perempuan Internasional disepakati jatuh pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya.
Nah, demikianlah sejarah adanya Hari Perempuan Internasional, Adjarian.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR