Aturan atau Paugeran Tembang Macapat Dhandhanggula
Sama halnya dengan watak, paugeran ini juga berfungsi sebagai penanda ciri khas setiap judul tembang macapat.
Umumnya, paugeran terdiri dari guru gatra (jumlah baris), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (vokal).
1. Guru Gatra
Tembang Dhandhanggula memiliki sepuluh guru gatra. Artinya, setiap bait pada tembang ini memiliki baris berjumlah sepuluh.
Baca Juga: Tembang Maskumambang: Pengertian, Watak, dan Aturan atau Paugeran
2. Guru Wilangan
Guru wilangan tembang Dhandhanggula adalah 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7.
Ini berarti, pada baris pertama tembang Dhandhanggula memiliki 10 jumlah suku kata, baris kedua memiliki 10 jumlah suku kata juga, begitu seterusnya hingga baris kesepuluh yang memiliki 7 suku kata.
3. Guru Lagu
Guru lagu tembang Dhandhanggula adalah I, A, E,U, I, A, U, A, I, A.
Berdasarkan guru lagu di atas, berarti baris pertama tembang ini berakhir dengan huruf vokal “I”, baris kedua berakhir dengan huruf vokal “A”, seterusnya hingga baris kesepuluh yang berarkhir di huruf vokal “A”.
Nah, Adjarian itulah makna, watak, dan aturan atau paugeran tembang macapat Dhandhanggula.
Untuk mengasah pemahaman, sekarang coba kita kerjakan soal di bawah ini, yuk!
Pertanyaan |
Apa makna tembang macapat Dhandhanggula? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR