Yayasan Sukma Bangsa Bireuen menggelar lomba seni tari kreasi nusantara. Lomba ini diikuti oleh sembilan grup tari dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bireuen, Aceh. Anak-anak dari Paud tampil lucu dengan seragam unik. Penampilan mereka benar-benar menyedot perhatian ratusan pengunjung.
Kebanyakan peserta lomba menampilkan tari daerah Aceh. Di antara peserta ada yang menampilkan tari Ranup Lam Puan, Bungong Jeumpa, dan Tarek Pukat. Namun, ada pula beberaoa peserta menampilkan seni tari dari provinsi lain di Indonesia. Salah satu di antaranya yakni Paud Tun Sri Lanang.
Anak-anak dari Paud Tun Sri Lanang menyuguhkan tari Cublak-Cublak Suweng dari Jawa. Tujuh anak laki-laki menyajikan tarian. Mereka mengenakan kostum sederhana. Namun, gaya kocak anak-anak dalam menampilkan tarian berhasil memukau para penonton.
“Kita ingin menampilkan sajian yang berbeda. Kita juga ingin menunjukkan kebhinekaan tari di Indonesia”, kata Ibu Surya Murni, pendidik pada Paud Tun Sri Lanang.
Menurut Ibu Surya Murni, anak usia PAUD seharusnya diperkenalkan dengan keragaman suku bangsa agar bisa melestarikannya kelak. “Tanpa mengesampingkan kearifan lokal, sewajarnya anak-anak ditanamkan rasa cinta tanah air dengan aneka ragam suku dan budaya yang ada di Indonesia,” tambah ibu Surya Murni.
Lomba seni tari kreasi anak-anak PAUD merupakan pendekatan dasar agar anak cinta budaya bangsanya. Semoga ke depan banyak pihak yang menyelenggarakan acara lomba tari agar mendukung upaya mewariiskan budaya-budaya Nusantara. Acara lomba tari sekaligus sebagai ajang kreativitas anak usia dini agar tampir percaya diri di hadapan banyak orang.
Nah, itulah teks “Cinta Tanah Air, Anak PAUD Aceh Tampilkan Tarian Jawa” dan di bawah ini beberapa pertanyaan terkait teks tersebut, Adjarian.
Baca Juga: Jawab Soal Perbedaan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung, Kelas 4 Tema 1
Gagasan Utama dari Teks “Cinta Tanah Air, Anak PAUD Aceh Tampilkan Tarian Jawa”
1. Gagasan utama paragraf ke-1:
Yayasan Suka Bangsa Bireuen menggelar lomba seni tari kreasi Nusantara.
2. Gagasan utama paragraf ke-2:
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR