adjar.id – Adjarian, sudah tahu klasifikasi jenis danau?
Dalam ilmu geografi, perairan darat terbagi menjadi berbagai jenis, salah satunya adalah danau.
Danau sendiri merupakan suatu cekungan atau basin di permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relatif banyak.
Air danau berasal dari banyak sumber, seperti air tanah, hujan, dan sungai.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai klasifikasi dari berbagai jenis danau berdasarkan proses terjadinya yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.
O iya, pengaliran dari air danau sendiri bisa terjadi karena adanya perembesan dari tanah, penguapan, dan pengaliran air melalui sungai.
Adjarian, sama seperti perairan darat lainnya, danau juga sangat berguna bagi makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya, lo.
Yuk, kita cari tahu klasifikasi jenis danau berikut ini!
“Danau memiliki ukuran yang sangat bervariasi, mulai dari yang ukuran kecil, sedang, sampai besar.”
Baca Juga: Materi TWK CPNS Pengetahuan Umum: Danau Terluas di Indonesia
Klasifikasi Jenis Danau
Berdasarkan proses terjadinya, klasifikasi jenis danau terbagi menjadi:
1. Danau Tektonik
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena adanya proses tektonik, seperti proses patahan dan lipatan.
Tenaga tektonik inilah yang kemudian menyebabkan retakan atau cekungan pada lapisan kulit bumi.
Retakan ini terisi air dalam jumlah yang banyak, sehingga terbentuklah sebuah danau, Adjarian.
Contoh danau tektonik di Indonesia yaitu danau Poso di Sulawesi Tengah serta danau Singkarak dan danau Maninjau di Sumatra Barat.
“Danau tektonik terjadi karena proses tektonik yang berupa lipatan dan patasan lalu mengakibatkan adanya retakan atau cekungan.”
2. Danau Vulkanik
Baca Juga: Proses Daur Air dan Kegiatan yang Memengaruhi Daur Air
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk di kawah bekas letusan gunung berapi yang kemudian terisi oleh air dalam jumlah banyak.
Danau vulkanik terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Danau maar adalah danau yang terjadi akibat letusan gunung api, hal ini menyebabkan lubang yang kemudian terisi oleh air hujan, contohnya seperti danau Grati di Jawa Timur.
Danau kawah adalah danau yang terjadi karena lubang kepundan atau kawah terisi oleh air hujan, contohanya danau Kalimutu di Flores.
3. Danau Tektovulkanik
Danau tektovulkanik adalah danau yang terbentuk akibat gabungan dari proses tektonik dan vulkanik.
“Danau vulkanik terbagi menjadi dua jenis, yaitu danau maar dan danau kawah.”
Baca Juga: Potensi Sumber Daya Air
Pada saat terjadinya erupsi gunung api, sebagian badan gunung api merosot dan patah menutupi lubang kepundan.
Contoh danau teknovulkanik yaitu danau Toba di Sumatra Utara.
4. Danau Karst
Danau karst atau dolina adalah danau yang terjadi di daerah kapur sebagai hasil proses pelarutan batu kapur.
Hal tersebutlah yang kemudian membuat munculnya cekungan di daerah kapur tersebut.
Contoh danau karst yaitu danau-danau yang terdapat di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
5. Danau Glasial
Danau glasial adalah danau yang terjadi karena adanya erosi glasial di zaman es dilluvium.
“Danau karst terjadi di daerah kapur karena proses pelarutan batuan kapur yang membentuk cekungan.”
Baca Juga: Apa Penyebab Laut Mati Disebut dengan Laut Mati?
Jadi, dengan kata lain danau glasial terbentuk karena adanya pengikisan dasar lembah oleh gletser saat musim panas.
Contoh danau glasial yaitu danau Michigan, danau Superior, dan danau Ontario di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada.
6. Danau Bendungan
Danau bendungan adalah danau yang terjadi karena terbendungnya aliran sungai oleh lava sebagai akibat dari letusan gunung api, Adjarian.
Contoh danau bendungan yaitu danau Laut Tawar di Aceh Tengah dan danau Tondano di Sulawesi Utara.
7. Danau Buatan
Danau buatan adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai kepentingan, salah satunya untuk irigasi atau PLTA, contohnya waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
Nah, itu tadi Adjarian, klasifikasi jenis danau berdasarkan proses terjadinya, yang salah satunya adalah danau tektonik.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Bagaimana danau vulkanik bisa terjadi? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Tonton juga video ini, ya!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR