adjar.id – Adjarian, profesi psikolog dan psikiater ternyata adalah dua hal yang berbeda.
Kita pasti sering mendengar profesi psikolog dan psikiater, akan tetapi kita masih sering menanggap keduanya adalah sama.
Keduanya memang merupakan profesi yang bergerak di bidang kejiwaan atau psikologis manusia.
Selain itu, keduanya juga sama-sama memahami emosi, perasaan, pikiran, dan cara kerja otak manusia.
Akan tetapi keduanya memiiliki beberapa perbedaan salah satunya dari segi penanganan yang diberikan kepada pasien.
Selain itu, latar belakang pendidikan juga membedakan antara psikolog dan psikiater ini, lo.
Yuk, kita cari tahu perbedaan profesi psikolog dan psikiater lebih jauh lagi berikut ini!
Pengertian Psikolog dan Psikiater
Adjarian, agar bisa menjadi seorang psikolog, kita harus menempuh pendidikan jurusan psikologi.
Baca Juga: Mengapa Kesadaran akan Kesehatan Mental Itu Penting?
Setelah lulus, kita harus melanjutkan ke program profesi agar bisa mempelajari dan mempraktekkan secara langsung kerja psikolog.
Nah, seorang psikolog tidak bisa memberikan resep obat-obatan kepada pasiennya.
Hal ini karena psikolog lebih menangani tentang kasus kejiwaan yang berfokus pada terapi untuk mengendalikan pikiran, emosi, dan perilaku pasiennya.
Sementara, untuk menjadi psikiater kita harus menyelesaikan pendidikan di bidang kedokteran.
Setelah itu, kita akan melanjutkan pendidikan untuk mengambil spesialis kejiwaan karena psikiater termasuk kedalam spesialisasi ilmu kedokteran.
O iya, seorang psikiater juga bisa mendiagnosis gangguan mental yang diderita oleh pasien dan bisa memberikan pengobatan yang sesuai.
Sehingga, profesi psikiater bisa memberikan terapi, resep obat, dan pemeriksaan laboratorium untuk keperluan pasiennya.
Perbedaan Profesi Psikolog dan Psikiater
Berikut beberapa perbedaan profesi psikolog dan psikiater, di antaranya:
Baca Juga: Tertarik Menjadi Psikolog? Ini 5 Tahap yang Harus Dilalui untuk Menjadi Seorang Psikolog
1. Jenjang Pendidikan
Seorang psikolog dan psikiater melalui jenjang pendidikan yang berbeda, di mana seorang psikiater harus menyelesaikan sekolah kedokteran lebih dulu, Adjarian.
Sementara itu, untuk menjadi seorang psikolog kita harus menjalani pendidikan psikologi.
Saat menjalani pendidikan tersebut, calon psikolog akan mempekajari tentang kepribadian, masalah psikologis, dan berbagai ilmu penelitian tentang psikologis.
Nah, berbeda dengan seorang psikiater yang setelah lulus dari pendidikan kedokteran harus mengambil spesialis di bidang psikiater.
Calon psikiater akan mengikuti praktir di rumah sakit selama empat tahun dengan menghadapi berbagai pasien dengan latar belakang yang berbeda-beda.
2. Perbedaan dalam Pengobatan
Seorang psikiater adalah dokter yang memberikan terapi pengobatan kepada pasiennya.
Jika dibutuhkan, pasien juga akan mendapatkan resep obat dari psikater sebagai proses terapi kesehatan mental.
Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri di Lingkungan Sekolah?
Sementara psikolog lebih terfokus pada psikoterapi untuk merawat gangguan mental dan emosional pasiennya.
Selain itu, seorang psikolog juga bisa memberikan rekomendasi bagi pasiennya untuk mengikuti tes psikologis.
Tujuannya agar pasien bisa mengetahui kondisi mentalnya sehingga pasien bisa tahu jenis terapi apa yang cocok bagi dirinya.
3. Bidang Pekerjaan
Bagi seseorang yang ingin melakukan konsultasi masalah emosi, pikiran, dan perilaku bisa pergi ke psikolog.
Seorang psikolog biasanya akan merawat seseorang yang memiuliki kondisi yang akan efektif jika dibantu dengan perawatan yang bersifat psikologis.
Seperti, gangguan perilaku, depresi, gangguan kecemasan, dan kesulitan saat belajar.
Sementara, jika seseorang ingin mengobati gangguan mental atau masalah kejiwaan lainnya bisa pergi ke seorang psikiater.
Psikiater akan memberikan pengobatan, perawatan, dan resep obat sesuai dengan kebutuhan pasiennya.
Baca Juga: Jurusan Psikologi: Mata Kuliah, Prospek Pekerjaan, dan Daftar Universitas
Seorang psikiater akan menangani kasus kesehatan mentan dengan kondisi yang lebih kompleks, seperti skizofernia, bipolar, depresi berat, dan lain sebagainya.
Nah, itulah tadi Adjarian, perbedaan profesi psikolog dan psikiater yang keduanya memiliki beberapa perbedaan salah satunya tentang bidang pekerjaannya.
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR