Nah, stunting ini bisa menyebabkan anak mendapatkan gangguan perkembangan otak, pertumbuhan fisik, dan metabolisme tubuh.
Sementara itu, obesitas merupakan kelebihan berat badan yang bisa menyebabkan munculnya penyakit lain seperti jantung, diabetes, dan darang tinggi.
Agar mencegah obesitas, dilakukan program Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Agar mencegah stunting dan obesitas bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan dan gizi yang seimbang, Adjarian.
Selain itu juga penting melakukan perilaku hidup sehat dan bersih serta melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Beras Merah Secara Rutin bagi Kesehatan Tubuh
Sejarah Hari Gizi Nasional
Hari Gizi Nasional dilakukan dalam upaya memperbaiki gizi masyarakat Indonesia yang sudah dilakukan sejak tahun 1950.
Menteri Kesehatan Indonesia saat itu Dokter J. Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat atau LMR.
LMR ini sendiri adalah lembaga penelitian kesehatan yang kemudian menjadikan Prof. Poorwo Soedarmo sebagai Bapak Gizi Indonesia.
Peringatan Hari Gizi Nasional mulai diadakan pertama kali oleh LMR pada pertengah tahun 1960-an yang dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat pada tahun 1970-an sampai saat ini.
Hari Gizi Nasional awalnya adalah sebuah peringatan dari berdirinya Sekolah Juru Penerangan Makanan oleh LMR pada 25 Januari 1951.
Hal ini juga menjadi awal dimulainya pengkaderan tenaga gizi di Indonesia yang terus mengalami perkembangan hingga ada di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Nah, itulah tadi Adjarian pengenalan kita dengan Hari Gizi Nasional 2022, baik dari logo, tema, maupun sejarah singkat Hari Gizi Nasional.
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR