adjar.id – Gundul-gundul Pacul adalah lagu tradisional khas Jawa yang populer di tahun 90-an.
Lagu khas Jawa Tengah tersebut diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an yang dibantu oleh R.C Hardjosubroto.
Meskipun sangat sederhana, tetapi lirik lagu tersebut memuat makna mendalam, Adjarian.
Hal ini merupakan ciri khas dari lagu tradisional Jawa Tengah, lirik sederhana dan cenderung ceria tetapi bermakna besar.
Lagu-lagu tradisional dan lagu dolanan Jawa kerap dijadikan media untuk memberi nasihat kepada anak muda.
Makna yang terkandung dalam lagu dolanan umumnya berkaitan dengan pesan sosial dan nilai-nilai budi pekerti yang luhur.
Tak heran jika lagu dolanan sering digunakan untuk pendidikan karakter anak-anak.
Nah, kali ini kita akan membahas lirik serta makna lagu Gundul-Gundul Pacul.
Yuk, simak uraiannya berikut ini!
Baca Juga: Makna dan Nilai Moral Lagu Tradisional Jawa Cubak-Cublak Suweng
Lirik Lagu Gundul-Gundul Pacul
Gundul-gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Gundul-gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan?
Terjemahan Lagu Gundul-Gundul Pacul
Gundul gundul cangkul sembrono
Membawa bakul (di atas kepala) (dengan) sembrono
Bakul (wadah nasi) terguling, nasinya tumpah sehalaman
Bakul (wadah nasi) terguling, nasinya tumpah sehalaman
Gundul gundul cangkul sembrono
Membawa bakul (di atas kepala) (dengan) sembrono
Bakul (wadah nasi) terguling, nasinya tumpah sehalaman
Bakul (wadah nasi) terguling, nasinya tumpah sehalaman
Baca Juga: Keragaman Budaya Indonesia: Alat Musik, Tarian, Lagu dan Upacara Adat
Makna Lagu Gundul-Gundul Pacul
Gundul dalam lirik tersebut bermakna seorang pemimpin yang sudah tidak memakai lagi mahkota kebesarannya.
Sedangkan kata pacul merupakan singkatan dari papat kang ucul, yaitu berarti mata, telinga, hidung, dan mulut.
Jadi, dapat disimpulkan lirik tersebut bermakna seorang pemimpin yang sudah kehilangan tahtanya, maka mereka juga kehilangan kehormatannya pula.
O iya, kata gembelengan memiliki arti sikap para pemimpin yang berubah menjadi angkuh.
Lirik nyunggi-nyunggi wakul gembelengan jika diterjemahkan berarti membawa bakul (tempat nasi di atas kepala).
Hal tersebut bermakna bahwa banyak pemimpin yang lupa akan amanat yang mereka emban untuk menyejahterakan rakyat.
Baca Juga: Daftar Lagu Daerah dari 34 Provinsi di Indonesia
Wakul atau tempat nasi melambangkan kesejahteraan rakyat.
Banyak pemimpin yang lupa dan bersikap sombong atas segalanya, tetapi ia lupa bahwa sesungguhnya mahkota kesejahteraan yang mereka bawa adalah milik rakyat.
Lirik tersebut menggambarkan sikap seorang pemimpin yang semena-mena.
Bakul atau wadah nasi yang jatuh dan berserakan menggambarkan amanah yang mereka bawa yang tidak akan bertahan lama dan gugur karena sifatnya yang angkuh dan sombong.
Nah, demikian arti lirik dan makna lagu Gundul-Gundul Pacul, Adjarian.
Simak juga video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR