adjar.id - Apa yang dipelajari di jurusan Sastra Indonesia?
Jurusan Sastra Indonesia dikenal sebagai jurusan yang mempelajari sastra, bahasa, dan budaya.
Kegiatan pembelajarannya sering kali dikaitkan dengan membaca buku dan menulis.
Terkait jurusan satu ini, mata pelajaran terdekat di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dapat kita bayangkan adalah Bahasa Indonesia.
Nah, masuk jurusan Sastra Indonesia apakah semacam memperdalam materi pelajaran Bahasa Indonesia?
O iya, apa pula bedanya jurusan Sastra Indonesia dengan jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia?
Menurut Kepala Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta atau FIB UNS, Dr. Dwi Susanto, S.S., M.Hum., Sastra Indonesia dan Pendidikan Bahasa Indonesia adalah dua jurusan yang berbeda.
"Kalau Pendidikan Bahasa Indonesia itu menciptakan guru Bahasa Indonesia. Jadi kalau ingin menjadi guru Bahasa Indonesia, ya, di FKIP. (Nanti) diajari cara mengajarkan bahasa dan sastra kepada murid-murid atau siswa," ungkap Dr. Dwi Susanto saat diwawancara oleh tim Adjar.ID.
Sastra Indonesia adalah jurusan yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Adjarian.
Baca Juga: Jurusan Sastra Inggris: Mata Kuliah, Prospek Kerja, dan Daftar Universitasnya
Sementara itu, jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu jurusan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Nah, terkait yang dipelajari di jurusan Sastra Indonesia, Dr. Dwi Susanto mengungkapkan bahwa yang dipelajari tidak semata-mata hanya seputar novel, puisi, dan drama.
Selain itu, jurusan Sastra Indonesia juga kurang tepat jika hanya dikaitkan dengan "belajar kalimat yang baik" sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
"Sastra Indonesia itu kan ilmu murni dan sekaligus (ada) sedikit terapannya. Nah, yang dipelajari itu jangan dibayangkan membaca karya sastra saja, tidak hanya novel, puisi, drama. Tidak hanya itu saja.
Terus Berkembang
Sastra Indonesia bukanlah jurusan baru, Adjarian.
Jurusan satu ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan terus berkembang sampai sekarang sebagaimana bidang lainnya.
Nah, di era industri kreatif seperti sekarang ini, jurusan Sastra Indonesia juga beradaptasi dan berkembang.
Baca Juga: Jurusan Sastra Jawa: Mata Kuliah, Prospek Kerja, dan Daftar Universitasnya
"Sekarang itu karena perubahan-perubahan yang begitu cepat, kita juga mendekatkan diri pada industri kreatif yang berbasis pada kebahasaan seperti film, production house, kemudian juga di media," tutur Dr. Dwi Susanto.
Seperti namanya, bidang sastra seperti ilmu bahasa dan ilmu sastra, baik sastra lama maupun modern menjadi kajian dalam jurusan Sastra Indonesia.
Namun, dalam perkembangannya, bidang sastra tersebut dikemas dalam konteks kekinian.
"Itu dikemas dalam konteks kebutuhan masa kini dunia industri, informasi digital. Meskipun masih ada yang mempelajari hal-hal yang sifatnya klasik," ungkap Dr. Dwi Susanto.
Selain mempelajari bidang keilmuan sastra dan bahasa, di jurusan Sastra Indonesia para mahasiswa juga diajak untuk mempelajari berbagai mata kuliah yang menarik sekaligus relate atau 'terhubung' dengan dunia sekarang ini.
"Misalnya, manajemen seni pertunjukan. Jadi bagaimana kita me-manage atau mengatur suatu pertunjukan. Ibaratnya jadi EO (event organizer atau penyelenggara acara) acara pertunjukan, karena ada pertunjukan musik itu, ya, kita manajemennya," imbuh Dr. Dwi Susanto.
Dr. Dwi Susanto juga memberi beberapa contoh lainnya, misalnya saat ini di jurusan Sastra Indonesia, khususnya di UNS tidak hanya mempelajari penulisan kreatif, tapi industri penulisan kreatif.
Jadi, seluk-beluk rumah produksi, penulisan skenario, membuat laman serta konten-kontennya, dan sebagainya dipelajari dalam mata kuliah industri penulisan kreatif tersebut, Adjarian.
Contoh lain, dari segi bahasa, di jurusan Sastra Indonesia juga dipelajari yang disebut dengan bahasa hukum. Selain itu, ada pula linguistik forensik dan wacana.
Baca Juga: Jurusan Sastra Belanda: Mata Kuliah, Prospek Kerja, dan Universitasnya
Konteksnya di dunia nyata, ilmu yang dipelajari pada mata kuliah tersebut dapat digunakan untuk membedah suatu ujaran, misalnya apakah termasuk ujaran kebencian atau bukan.
Nah, bagi Adjarian yang tertarik dengan naskah juga bisa mendalaminya di Sastra Indonesia.
"Kemudian kalau ingin belajar sastra lama, pernaskahan, itu juga ada," kata Dr. Dwi Susanto.
Pembidangan
Sama seperti beberapa jurusan lain yang ada di universitas, jurusan Sastra Indonesia juga memiliki pembidangan atau peminatan, Adjarian.
Sebagai contoh, di jurusan Sastra Indonesia, FIB, UNS, ada tiga pembidangan, yaitu sastra, linguistik, dan filologi.
Secara sederhana, seputar sastra seperti karya sastra dikaji lebih dalam pada pembidangan sastra.
Pembidangan linguistik lebih fokus mengkaji perihal bahasa, sedangkan filologi fokus mengkaji naskah lama.
Nah, itulah gambaran tentang apa saja yang akan kita pelajari jika masuk jurusan Sastra Indonesia, Adjarian.
Tertarik mendaftar jurusan Sastra Indonesia?
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR