"Itu dikemas dalam konteks kebutuhan masa kini dunia industri, informasi digital. Meskipun masih ada yang mempelajari hal-hal yang sifatnya klasik," ungkap Dr. Dwi Susanto.
Selain mempelajari bidang keilmuan sastra dan bahasa, di jurusan Sastra Indonesia para mahasiswa juga diajak untuk mempelajari berbagai mata kuliah yang menarik sekaligus relate atau 'terhubung' dengan dunia sekarang ini.
"Misalnya, manajemen seni pertunjukan. Jadi bagaimana kita me-manage atau mengatur suatu pertunjukan. Ibaratnya jadi EO (event organizer atau penyelenggara acara) acara pertunjukan, karena ada pertunjukan musik itu, ya, kita manajemennya," imbuh Dr. Dwi Susanto.
Dr. Dwi Susanto juga memberi beberapa contoh lainnya, misalnya saat ini di jurusan Sastra Indonesia, khususnya di UNS tidak hanya mempelajari penulisan kreatif, tapi industri penulisan kreatif.
Jadi, seluk-beluk rumah produksi, penulisan skenario, membuat laman serta konten-kontennya, dan sebagainya dipelajari dalam mata kuliah industri penulisan kreatif tersebut, Adjarian.
Contoh lain, dari segi bahasa, di jurusan Sastra Indonesia juga dipelajari yang disebut dengan bahasa hukum. Selain itu, ada pula linguistik forensik dan wacana.
Baca Juga: Jurusan Sastra Belanda: Mata Kuliah, Prospek Kerja, dan Universitasnya
Konteksnya di dunia nyata, ilmu yang dipelajari pada mata kuliah tersebut dapat digunakan untuk membedah suatu ujaran, misalnya apakah termasuk ujaran kebencian atau bukan.
Nah, bagi Adjarian yang tertarik dengan naskah juga bisa mendalaminya di Sastra Indonesia.
"Kemudian kalau ingin belajar sastra lama, pernaskahan, itu juga ada," kata Dr. Dwi Susanto.
Pembidangan
Sama seperti beberapa jurusan lain yang ada di universitas, jurusan Sastra Indonesia juga memiliki pembidangan atau peminatan, Adjarian.
Sebagai contoh, di jurusan Sastra Indonesia, FIB, UNS, ada tiga pembidangan, yaitu sastra, linguistik, dan filologi.
Secara sederhana, seputar sastra seperti karya sastra dikaji lebih dalam pada pembidangan sastra.
Pembidangan linguistik lebih fokus mengkaji perihal bahasa, sedangkan filologi fokus mengkaji naskah lama.
Nah, itulah gambaran tentang apa saja yang akan kita pelajari jika masuk jurusan Sastra Indonesia, Adjarian.
Tertarik mendaftar jurusan Sastra Indonesia?
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR