adjar.id – Adjarian, tahu tentang cita-cita besar patih Gajah Mada?
Dalam pembelajaran 3 buku tematik kelas 4 tema 6 subtema 2 kita diminta membuat peta pikiran dari teks “Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada”.
Soal peta pikiran tersebut ada pada soal Ayo Berdiskusi di halaman 86.
Kali ini kita akan menjawab tentang peta pikiran tersebut.
O iya, sebelum kita menjawabnya, kita baca dan perhatian baik-baik teks “Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada” berikut ini, yuk!
Teks “Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada”
Gajah Mada diperkirakan lahir pada awal abad ke-14, di lembah sungai Brantas di antara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna.
Ia Berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kalangan keluarga kaya ataupun bangsawan.
Sejak kecil, dia memiliki bakat kepemimpinan yang sangat kuat melebihi orang-orang sebaya di masanya.
Konon, dia terus menempa dirinya agar dapat masuk ke lingkungan pasukan kerajaan.
Gajah Mada memiliki arti “gajah yang cerdas, tangkas, dan energik”. Memulai pekerjaannya sebagai anggota prajurit Bhayangkara.
Karena kemampuannya, ia pun diangkat menjadi Kepala Prajurit Bhayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal raja.
Pengabdian Gajah Mada pada kerajaan dimulai pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309 -1328).
Berkat kerja keras dan kepemimpinannya yang hebat, Gajah Mada menjadi seorang Patih Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Ratu Tribhuawnatunggadewi Jayawisnuwardhani.
Pada saat hendak dilantik menjadi patih, Gajah Mada membuat janji yang sangat terkenal hingga kini. Sebuah ikrar atau janji yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa.
Ia berjanji tidak ingin menikmati buah pala kecuali dapat mempersatuan daerah-daerah seperti Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semenanjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura).
Janji atau ikrar yang ia upayakan untuk terwujud dengan menyatukan wilayah tersebut menjadi wilayah Nusantara. Saat itu wilayah Nusantara lebih luas dari wilayah negara Indonesia saat ini.
Saat itu wilayah Nusantara meliputi seluruh Semenanjung Malayu (Malaysaia dan Singapura), Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, Papua, Hingga wilayah Darwin (Australia).
Baca Juga: Sejarah Mahapatih Gajah Mada, Salah Satu Tokoh Kerajaan Majapahit
Peta Pikiran Teks “Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada”
1. Asal-Usul:
Gajah Mada Lahir pada awal abada ke-14, di Lembah Sungai Brantas di antara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna.
Gajah Mada berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kalangan keluarga yang kaya ataupun bangsawan.
Sedari kecil, Gajah Mada memiliki bakat kepemimpinan dan sangat kuat melebihi orang-orang sebaya di masanya.
2. Perjalanan Karir:
Gajah Mada memulai pekerjaannya sebagai anggota prajurit Bhayangkara dan karena kemampuannya ia diangkat menjadi kepala prajurit Bhayangkara.
Tugasnya saat itu adalah memimpin pasukan pengaman dan pengawal Raja.
Pengabdiannya pada kerajaan dimulai pada pemerintahan Raja Jayanegara pada 1309 sampai 1328.
Baca Juga: Jawab Soal Peta Pikiran Pangeran Diponegoro, Kelas 4 Tema 5 Subtema 1
Kemudian, saat pemerintahan Ratu Tribhuawanatunggadewi, Gajah Mada diangkat menjadi seorang Patih Kerajaan Majapahit.
3. Cita-Cita:
Gajah Mada membuat sebuah ikrar yang dikenal dengan Sumpah Palapa.
Pada janjinya itu, ia berkata tidak ingin menikmati buah palapa kecuali bisa mempersatukan Nusantara.
Wilayah Nusantara pada saat itu meliputi wilayah seluruh Semenanjung Malayu (Malaysaia dan Singapura), Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Bali, Maluku, Papua, Hingga wilayah Darwin (Australia).
4. Sikap dan Nilai:
Sikap yang bisa dicontoh dari Gajah Mada ialah kerja keras dan terus berlatih untuk menempa diri.
Sementara itu, nilai yang bisa dicontoh dari Gajah Mada yaitu bersungguh-sungguh dan tetap teguh pada pendirian.
Nah, itulah peta pikiran teks “Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada” yang bisa dijadikan bahan referensi mengisi soal di halaman 86.
Baca Juga: Jawab Soal Menuliskan Peta Pikiran tentang Lambang Negara, Kelas 3 Tema 8
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR