adjar.id – Ada berbagai macam jenis dan tipe gunung api, Adjarian.
Indonesia termasuk negara yang cukup sering mengalami bencana alam, mulai dari gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan gempa.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan fokus membahas gunung berapi, ya.
Seringnya terjadi bencana alam di Indonesia, salah satunya disebabkan karena banyaknya gunung berapi di negeri kita ini.
Saat ini, di Indonesia terdapat sekitar 146 gunung berapi.
Bahkan, Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan gunung berapi terbanyak di dunia, lo.
Hal ini disebabkan Indonesia terletak di atas tiga lempeng tektonik, yakni Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Pergerakan lempeng-lempeng bumi menjadi tempat terbentuknya gunung berapi.
Gunung berapi yang terbentuk bukan hanya satu macam, tapi beragam.
Yuk, kita cari tahu jenis-jenis dan tipe gunung api!
Baca Juga: Jenis-Jenis Erupsi Gunung Api
Jenis-Jenis Gunung Berapi
1. Gunung Api Perisai
Sesuai dengan sebutannya, yaitu perisai, gunung api jenis ini memiliki lereng yang sangat landai sehingga terbentuk seperti perisai.
Hal ini disebabkan karena susunan batuan aliran lava yang masih mencair saat diendapkan, sehingga tidak membentuk lereng yang tinggi, Adjarian.
2. Gunung Api Kerucut (Stratovolcano)
Gunung api kerucut atau kerap disebut stratovolcano terbentuk dari susunan batuan hasil letusan.
Adanya letusan dan lelehan yang terjadi secara terus menerus, sehingga gunung akan membentuk suatu kerucut yang berlapis-lapis akibat letusan-letusan yang terjadi sebelumnya.
3. Gunung Api Cinder Cone
Gunung api cinder cone merupakan jenis gunung berapi yamg paling umum ditemukan.
Gunung api jenis ini terdiri dari potongan-potongan lava padat yang berukuran kecil, yang disebut dengan cinder, Adjarian.
Potongan-potogan tersebut meletus melalui ventilasi.
Umumnya, gunung api jenis cinder cone memiliki kawah yang membentuk mangkuk di puncaknya. Kawah tersebut penanda titik ventilasi.
Baca Juga: Bahaya Abu Vulkanik dari Gunung Meletus
Tipe-Tipe Gunung Berapi
Ada tiga tipe gunung api, yaitu:
1. Gunung Api Tipe A
Gunung api tipe A dapat disebut gunung api aktif yang masih menghasilkan magma dan bekemungkinan untuk erupsi.
Gunung api tipe ini setidaknya mengalami erupsi magmatik satu kali setelah tahun 1600.
2. Gunung Api Tipe B
Tipe B disebut juga gunung api pasif. Gunung api dapat dikategorikan pasif jika tidak pernah mengalami erupsi lagi setelah tahun 1600.
Namun demikian, tipe ini masih menunjukkan gejala keaktifan seperti masih adanya sumber gas belerang.
3. Gunung Api Tipe C
Gunung api tipe C merupakan gunung api yang erupsinya tidak pernah diketahui sepanjang sejarah manusia.
Namun, ada tanda-tanda keaktifan di masa lalu seperti adanya solfatara.
Tonton video ini, yuk!
Baca Juga: Agar Bisa Lebih Siaga, Kenali Tanda-Tanda Gunung akan Meletus
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR