Today, you cross the moat and climb a dark, twisting passage through to the inner courtyard, which contains a beautiful Gothic cloister and grand hall, complete with its original vaulting.
Explore the Crusader kitchens and storerooms, the austere 12th-century chapel, the ramparts, and the Grand Master's apartments in the highest tower, which have elegant Gothic windows offering commanding views.
You're likely to have the castle all to yourself. Krak des Chevaliers was eventually taken by the Mamluk Sultan Baybars in 1271. Around this time, Prince Edward of England was in the Holy Land as part of the Ninth Crusade and visited the castle.
He returned home in 1272 and, as King Edward I, set about conquering Wales; the castles he built at Beaumaris, Caernarfon, Harlech, and elsewhere--with their concentric rings of defenses- were all modeled on the Syrian original.
Baca Juga: Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Bab V Activity 1 dan 2
Terjemahan
"Ini adalah Kastil Camelot impianmu kastil dari setiap dongeng." Demikian kata penulis perjalanan Inggris abad ke-20, H. V. Morton dari Krak des Chevaliers yang perkasa, yang bersemayam di atas dataran Suriah Barat.
Kastil monumental ini dibangun oleh Tentara Salib pada abad ke-12, bangunannya sering kali disamakan seperti dengan kapal, haluannya yang menjulang tinggi di atas hamparan kebun anggur dan kebun zaitun, serta dikelilingi oleh pemukiman desa yang subur.
Kastil ini dibangun oleh para ahli arsitektur tepat di atas batu yang membatasi pegunungan yang juga sejajar dengan Pantai Turki selatan hingga bagian utara Israel.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR