Rapat ini dipimpin oleh dua pembicara, yaitu Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.
Keduanya sependapat akan pentingnya anak untuk memperoleh pendidikan kebangsaan.
Mereka juga sepakat bahwa keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah adalah sangat penting.
Disampaikan juga bahwa anak harus dididik secara demokratis.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 2021: Tema, Logo, dan Artinya
Rapat Ketiga, Gedung Indonesische Clubhuis Kramat
Rapat selanjutnya merupakan rapat ketiga dan terakhir, Adjarian.
Rapat ini berlangsung di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat pada hari yang sama dengan rapat kedua yaitu hari Minggu, 28 Oktober tahun 1928.
Di rapat yang ketiga ini dirumuskan sebuah hasil keputusan rapat oleh Muhammad Yamin.
Sebelumnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan di rapat ketiga ini.
Ramelan juga mengutarakan bahwa gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR