Bertujuan untuk menghasilkan persatuan, pada kongres yang diselenggarakan pada 12 Juli 1918, Trikoro Dharmo mengganti nama organisasinya menjadi Jong Java.
Hal ini bertujuan untuk mendidik para anggota agar dapat menggunakan tenaganya untuk membangun Jawa.
Akan tetapi, cara untuk mewujudkannya adalah dengan mempererat persatuan, menambah pengetahuan anggota, serta berusaha menimbulkan rasa cinta akan budaya negara sendiri, lo.
O iya, pada masa itu Jong Java tidak melibatkan dirinya di dalam masalah politik, ya.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 2021: Tema, Logo, dan Artinya
Hadirnya Jong Java juga berhasil mendorong beberapa perkumpulan yang sama, lo.
Misalnya, Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Selebes, Timorees ver Bond, PPPI, Pemuda Indonesia/Jong Indonesia, Jong Islamienten Bond.
Tidak hanya itu, bahkan terdapat gerakan-gerakan muda dan juga organisasi wanita, lo.
Contohnya, Puteri Indonesia, Aisijah, Wanita Sarekat Ambon, dan Organisasi Wanita Taman Siswa.
"Pada masa itu, Jong Java tidak melibatkan dirinya dalam masalah politik."
Penulis | : | Aisha Amira |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR