adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan menjawab soal berdasarkan teks bacaan yang bertajuk Masyarakat Bali yang Bersatu.
Teks bacaan tersebut dapat kita jumpai di dalam buku tematik kelas 5 tema 5 subtema 3 halaman 118-119, ya.
Nah, sekarang, yuk, kita simak bersama-sama teks bacaanya!
Baca Juga: Sikap yang Harus Dimiliki agar Tercipta Persatuan dengan Tetangga
Masyarakat Bali yang Bersatu
Banyak bangsa mengagumi kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat beragam, tetapi dapat hidup berdampingan dengan damai.
Banyaknya pulau mencerminkan juga banyaknya kehidupan sosial dan budaya yang ada. Setiap suku yang yang hidup di suatu daerah mempunyai kehidupan sosial dan budaya yang khas dan unik.
Belum lagi banyaknya bahasa yang digunakan oleh masyarakat tersebut. Akan tetapi ternyata, perbedaan itu justru menjadi kekuatan dan kekayaan bangsa Indonesia.
Perbedaan tersebut justru mempererat masyarakat untuk tetap berada dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah telah menunjukkan betapa terbukanya masyarakat Indonesia terhadap masyarakat lain yang berbeda. Salah satu masyarakat yang terbuka adalah masyarakat Bali.
Pada sekitar abad ke-16, Bali diperintah oleh Raja Dalem Waturenggong (1480 – 1550). Saat itu Raja bersama dengan rombongan mengadakan kunjungan ke Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
Baca Juga: Sikap yang Harus Dimiliki agar Terwujud Kebersamaan dengan Warga Sekitar
Sekembalinya dari kunjungan tersebut, Raja diantar oleh sekitar 40 prajurit Kerajaan Majapahit yang beragama Islam, hingga sampai kembali di Pulau Bali.
Ketika kepemimpinan Raja Dalem Waturenggong, semua prajurit yang beragama Islam tersebut diizinkan tinggal dan menetap di Bali yang penduduknya beragama Hindu.
Sejak saat itulah, terbentuk komunitas Islam di Bali. Mereka pun mendirikan sebuah masjid yang dipercaya sebagai masjid pertama di Bali. Masjid itu diberi nama Masjid Gelgel.
Hingga kini, masyarakat Bali dapat hidup rukun dan damai dengan masyarakat lain yang berbeda kehidupan sosial dan budayanya.
Pada setiap perayaan adat dan keagamaan di Bali, masyarakat yang tidak beragama Hindu ikut menjaga agar perayaan dapat berlangsung aman dan damai.
Demikian halnya ketika umat Islam atau Kristen menjalankan ibadahnya seperti, sholat Jumat atau tarawih dan kebaktian Minggu, masyarakat Hindu di Bali ikut menjaga tempat-tempat ibadah, seperti masjid dan gereja.
Nah Adjarian, itulah teks bacaan Masyarakat Bali yang Bersatu.
Yuk, kita simak soalnya di bawah ini!
Baca Juga: Apa Saja Sikap yang Harus Dimiliki agar Tercipta Persatuan di Sekolah?
Berdasarkan gambar di atas, polisi serta petugas keamanan Pecalang, ikut serta membantu masyarakat muslim yang sedang beribadah di dalam satu mesjid di Bali.
O iya, masyarakat yang menganut agama Islam di Bali merupakan pendatang yang berasal dari daerah di luar Pulau Bali.
Setiap agamanya memiliki cara ibadah yang berbeda-beda.
a. Menurutmu, mengapa para pecalang itu mau menjaga keamanan umat Islam?
Para pecalang menawarkan diri untuk membanti masyarakat Islam dalam menjalankan ibadahnya.
Nah, di dalam masyarakat yang beragam, konflik juga dapat timbul secara tiba-tiba.
Para pecalang menjaga konflik itu, sehingga masyarakat yang menganut agama lain dapat menjalankan ibadahnya.
Dengan adanya pecalang, masyarakat Indonesia menjadi lebih tenang.
Baca Juga: Apa Saja Sikap yang Harus Dimiliki agar Persatuan dalam Bermain Tercipta?
b. Apakah manfaat yang mereka dapatkan dengan membantu masyarakat Muslim manjalankan ibadah agamanya?
Saling tolong dapat mempererat rasa persaudaraan.
Dengan membantu masyarakat Muslim, hubungan antara umat mayoritas dan minoritas di Bali menjadi lebih harmonis.
c. Apakah manfaat yang diperoleh masyarakat Muslim di Bali dengan adanya pecalang tersebut?
Masyarakat Muslim di Bali jadi lebih tenang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah.
Nah Adjarian, itulah referensi jawaban yang dapat kita gunakan dalam menjawab teks bacaan tersebut.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR