Permasalahan jangka pendek yang dialami saat itu yaitu tingginya jumlah mata uang yang beredar dan meningkatnya biaya hidup di Indonesia.
Nah, permasalahan jangka panjangnya yaitu pertambahan jumlah penduduk dengan tingkatan hidup yang rendah.
Pada awal kemerdekaan, pemerintah mengalami defisit sebesar Rp 5,1 miliar, yang bisa dikurangi dengan pinjaman pemerintah dan kebijakan ekspor impor barang.
Baca Juga: Sistem Ekonomi Nasional pada Awal Masa Kemerdekaan Indonesia
Pada tahun 1951, penerimaan pemerintah mulai berkurang karena menurunnya volume perdagangan internasional.
Indonesia sebagai negara berkembang tidak memiliki memiliki komoditas ekspor lain selain hasil perkebunan.
Kondisi inilah yang membawa dampak perkembangan perekonomian Indonesia yang tidak mengarah pada stabilitas ekonomi.
“Menurunnya volume perdagangan internasional membuat stabilitas perekonomian Indonesia mengalami masalah.”
Kebijakan Ekonomi Liberal
Indonesia kemudian menempuh kebijakan ekonomi liberal untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ada.
Bentuk pelaksanaannya yaitu dengan menerapkan industrialisasi yang dikenal dengan Rencana Soemitro.
Nah, sasaran yang ditekankan pada program ini yaitu pembangunan industri dasar, seperti pendirian pabrik-pabrik semen, pemintalan, karung, dan percetakan.
Source | : | Adjar.id |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR