adjar.id - Tahukah Adjarian apa penyebab banjir bandang?
Yap, husim hujan telah tiba di wilayah Indonesia.
Tapi, selain membawa berkah, hujan juga bisa membawa ancaman. Salah satu ancaman tersebut adalah banjir bandang.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa saja penyebab dari datangnya banjir bandang.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Dipersiapkan saat Musim Hujan Tiba
Dengan mengetahui penyebab-penyebab banjir bandang, kita bisa mencegah bencana itu terjadi atau setidaknya bisa bersiap andai kata tanda bahaya banjir bandang muncul.
Di Indonesia sendiri ada beberapa wilayah yang lebih rentan banjir daripada wilayah lain.
Nah, kita simak lima penyebab banjir bandang yang wajib kita waspadai berikut ini, yuk!
"Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan banjir bandang."
Apa Itu Banjir Bandang?
Banjir bandang adalah banjir yang bisa terjadi dalam waktu yang sangat cepat.
Kurang dari enam jam, banjir bandang dapat meluluh lantakkan wilayah yang dilewati arusnya.
Banjir terjadi ketika debit air naik secara cepat, Adjarian.
Debit air yang melebihi kapasitas aliran air akan meluap dan dengan cepat mengalir ke daerah yang lebih rendah di sekitaran sungai.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kerusakan Lingkungan Akibat Peristiwa Alam
Tinggi arus banjir bandang bisa mencapai tiga sampai enam meter. Nah, bukan hanya tinggi, arus banjir bandang juga begitu cepat.
Akibatnya, daerah yang dilewatinya bisa tersapu bersih.
Jembatan bisa rusak, lahan pertanian bisa hancur, rumah bisa rubuh, kendaraan dapat terbawa, dan bisa merenggut korban jiwa.
"Curah hujan yang tinggi bisa mengakibatkan banjir bandang."
Penyebab Banjir Bandang
1. Curah Hujan yang Tinggi
Sudah disebut di atas, salah satu penyebab dari banjir bandang adalah naiknya debit air secara tiba-tiba.
Salah satu hal yang menyebabkan hal itu adalah curah hujan yang tinggi.
Namun, sebenarnya secara normal, tanah dapat dengan mudah menyerap air.
Sayangnya, ada beberapa hal yang membuat suatu tanah tak mampu menyerap air hujan secara cepat.
Dampaknya, air yang meluap ini akan meluber ke daerah yang lebih rendah dari sungai.
Baca Juga: 9 Penyebab Banjir karena Faktor Manusia
2. Tidak Ada Tanah Resapan yang Luas
Ketiadaan tanah resapan adalah faktor utama banjir bandang terjadi.
Pertanyaannya, mengapa suatu daerah bisa memiliki tanah resapan yang sedikit?
Nah, suatu daerah bisa memiliki sedikit daerah resapan bisa karena ada pihak-pihak yang mendirikan bangunan di daerah resapan.
Pembangunan yang tidak memikirkan dampak berkelanjutan ini membuat air sulit masuk ke tanah dan membuat air langsung menuju sungai.
Namun, masalahnya, luas sungai tidak selalu mampu menampung banyaknya air yang masuk.
"Mendirikan bangunan-bangunan di sekitar daerah resapan air dapat membuat suatu daerah berisiko terkena banjir bandang."
3. Kapasitas Aliran Sungai yang Tidak Mencukupi
Masih berkaitan dengan debit air, yang salah satunya adalah karena curah hujan tinggi, hal itu bisa membuat sungai tidak menampung kenaikan air yang tiba-tiba.
Akibatnya, air sungai meluap. Pada saat meluap inilah banjir bandang bisa membawa lumpur, batu, pohon, dan benda-benda lain yang ada di sekitar sungai.
4. Sungai yang Dipenuhi Sampah
Sampah adalah penghambat aliran sungai. Ketika satu titik sungai dipenuhi sampah, hal itu bisa menghentikan aliran air.
Kemudian, tatkala hujan deras turun tiba-tiba dan awet, sampah-sampah itu bisa menghambat aliran air. Akibatnya, air pun meluap, Adjarian.
Baca Juga: 7 Penyebab Banjir karena Faktor Alam, Salah Satunya Curah Hujan Tinggi
5. Tanggul yang Rusak
Salah satu cara mengantisipasi banjir bagi warga yang bermukim di tepi sungai adalah membuat tanggul.
Tanggul ini gunanya untuk menghadang luapan air. Tapi, kadang kala terdapat tanggul yang tidak terawat dan sudah rusak.
Hal inilah yang membuat arus luapan sungai bisa membobol tanggul dengan mudah.
Itulah lima penyebab banjir bandang. Dari bacaan di atas, kita tahu bahwa sebenarnya banjir bandang merupakan bencana yang dapat dicegah.
Sekarang cobakita jawab pertanyaan di bawah!
Pertanyaan |
Apa saja penyebab banjir bandang? |
Petunjuk: Cek halaman 3-4. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR