Pada pemerintahan Raja Sanjaya, kerajaan menjadi tenteram dan aman, serta rakyat bisa hidup dengan makmur.
Mata pencaharian bagi rakyat kerajaan Mataram Kuno saat itu yaitu pertanian di mana hasil utamanya adalah padi.
Setelah Raja Sanjaya wafat, kekuasaan pemerintahan kerajaan digantikan oleh putranya yang bernama Rakai Panangkaran.
Nah, dalam prasasti kalasan yang berangka tahun 778 M, Panangkaran telah memberikan hadiah tanah, membangun sebuah candi untuk Dewi Tara dan membangun biara untuk pendeta Buddha.
Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya dan Masa Kejayaannya
Raja Panangkaran ini kemudian memindahan pusat kekuasaannya ke arah timur serta ia disebut sebagai permata dari Dinasti Syailendra.
Perkembangan agama Budhha Mahayana berkembang pesat saat pemerintahan Raja Panangkaran dan juga Raja Panangkaran mendirikan beberapa bangunan suci, seperti Candi Kalasan.
Perpecahan Kerajaan Mataram Kuno
Setelah berakhirnya kekuasaan Raja Panangkaran, terjadi konflik keluarga Syailendra.
Hal ini tidak lepas karena adanya perbedaan agama yang dipeluk di dalam keluarga Syailendra, ada yang memeluk agama Buddha dan Hindu.
“Pada masa pemerintahan Raja Panangkaran, agama Buddha Mahaya berkembang pesat.”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR