b. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkaian dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya bertepuk tangan, sebar luaskan, garis bawahi, dan lain sebagainya.
c. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata tersebut akan ditulis serangkaian.
Misalnya menyebarluaskan, menggarisbawahi, melipatgandakan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Contoh Soal, Jawaban, dan Pembahasan Materi Ejaan Bahasa Indonesia
d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya digunakan dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkaian, misalnya audiogram, antarkota, dasawarsa, demoralisasi, dan ekstrakulikuler.
3. Kata Ulang
Kata ulang merupakan kata yang mengalami pengulangan, di mana pengulangan ini bisa dilakukan secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya anak-anak, lauk-pauk, sayur-mayur, laba-laba, berjalan-jalan, tunggang-langgang, dan lain sebagainya.
“Penulisan kata berimbuhan terbagi menjadi empat, salah satunya saat bentuk dasarnya berupa gabungan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus.”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR