adjar.id - Adjarian, pada buku tematik kelas 4 tema 4 subtema 1 kita membaca cerita berjudul Semut dan Belalang.
Cerita ini merupakan cerita fabel. Dua tokoh dalam cerita ini, sesuai judulnya adalah semut dan belalang.
Dalam cerita fabel lumrah saja seekor hewan dapat berbicara atau bertingkah laku selayaknya manusia.
Baca Juga: Pengertian Cerita Fabel, Ciri-Ciri, Unsur-Unsur, dan Strukturnya
Latar cerita ini berada di hutan. Di hutan tersebut sepertinya sepi sekali. Hanya ada satu semut dan satu belalang.
Kita sudah mengetahui latar tempat cerita itu. Bagaimana latar waktunya?
Dari percakapan antara semut dan belalang dan perilaku tokoh kita bisa mengkira-kira latar waktu pada saat kejadian yang dikisahkan pada cerita.
Latar cerita itu adalah saat musim panas. Dan karena sedang musim panaslah belalang merasa bisa bersantai.
Sebaliknya, meski musim panas sedang berlangsung, semut tidak mau terlalu bersantai.
Dua tokoh dalam cerita ini memiliki sikap yang berbeda.
Baca Juga: Ciri-Ciri Cerita Fabel dan Cerita Legenda dalam Bahasa Indonesia
1. Pendapatku tentang sikap semut:
Ada peribahasa yang berbunyi: "Berakit-rakti kehulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".
Peribahasa di atas bermaksud, kita kadang perlu untuk berusaha keras dahulu dan menunda waktu untuk bersantai.
Dengan begitu, nanti kita bisa bersantai pada waktu yang tepat.
Semut sepertinya mengamalkan peribahasa itu. Semut tidak mau bersantai meski sedang musim panas.
Padahal, hawa musim panas enak untuk berjemur. Semut malah memilih tetap bekerja mengumpulkan makanan.
Namun, karena keputusan itu, semut dapat bersantai ketika musim dingin tiba.
2. Pendapatku tentang sikap belalang:
Belalang memiliki sikap yang berkebalikan dengan semut.
Berdasarkan cerita tersebut, kita bisa menduga bahwa lebih mudah mengumpulkan makanan kala musim panas ketimbang musim dingin.
Baca Juga: Jawab Soal Taman Bermain yang Hilang, Kelas 4 Tema 4 Subtema 1
Namun, belalang terlena pada kenyamanan musim panas. Hal ini membuatnya kerepotan tatkala musim dingin tiba. Beruntung semut mau membantunya.
3. Sikap yang perlu aku contoh:
Dari cerita ini kita bisa meneladani semut. Kita belajar dari semut bahwa membagi waktu merupakan hal yang penting.
Itulah referensi jawaban yang bisa Adjarian simak berdasarkan teks Semut dan Belalang.
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR