Pelaksanaan Tanam Paksa
Van den Bosch beranggapan bahwa pelaksanaan sistem tanam paksa harus menggunakan organisasi dan kekuasaan tradisional yang sudah ada.
Nah, para pejabat bumiputra, kaum priyayi, dan kepala desa memiliki peran penting. Dalam hal ini diberikan peran untuk menggerakkan kaum tani agar menanam tanaman yang laku di pasar dunia.
Selain sebagai penggerak para petani, kepala desa juga menjadi penghubung dengan atasan dan pejabat pemerintah Hindia Belanda.
Para kepala desa dan penguasa dalam menjalankan tugasnya bisa mendapatkan bonus dari pemerintah Belanda, yang besarannya tergantung dari setoran para petani.
Baca Juga: Jawab Soal Sejarah Kelas 11 SMA, Persamaan dan Perbedaan antara Tanam Paksa dan Usaha Swasta
Meski sudah ada peraturan yang mengatur mengenai sistem tanam paksa, dalam kenyataannya tetap ada penyelewengan yang terjadi, seperti:
1. Tanah yang digunakan untuk sistem tanam paksa melebihi seperlima tanah pertanian.
2. Pelaksanaan waktu untuk menanam tanaman dalam tanam paksa ini melebihi waktu yang dibutuhkan untuk menanam padi.
Jadi, dalam pelaksanaannya, tanam paksa ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada karena adanya bonus dari Belanda dan membuat penderitaan bagi rakyat Indonesia.
Adjarian, itu tadi pengenalan kita dengan sejarah tanam paksa yang pernah terjadi di Indonesia saat dijajah oleh Belanda.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa tujuan dari diberlakukannya sistem tanam paksa di Indonesia oleh pemerintah Belanda? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR