2. Sensor Cahaya
Adjarian, pernah melihat lampu jalan yang bisa menyala sendiri saat malam dan mati saat mejelang pagi?
Nah, lampu penerangan jalan ini menyala dan mati dengan cara otomatis karena adanya sensor cahaya yang disebut sebagai fotoresistor dan juga sakelar pengatur on dan off.
Fotoresistor ini bisa mendeteksi ada dan tidaknya cahaya di lingkungan tempat lampu itu berada.
Fotoresistor ini adalah sebuah hambatan listrik yang bisa dibuah nilai hambatannya melalui penyinaran cahaya.
Baca Juga: Sistem Transportasi pada Tumbuhan: Jaringan dan Mekanismenya
Jika terkena cahaya, hambatan listrik dari fotoresistor ini akan berkurang, atau bisa dibilang jika terdapat cahaya alat ini bisa menghantarkan listrik.
Mekanisme sensor cahaya ini terinspirasi dari mekanisme tanaman kaktus yang hidup di daerah gurun.
Nah, tumbuhan kaktus sendiri memiliki stomata yang unik, yang di mana stomata ini akan membuka pada malam hari dan akan menutup pada siang hari.
Tujuannya pergerakan stomata ini yaitu untuk mengurangi penguapan air pada tumbuhan kaktus itu sendiri.
“Terdapat fotoreseptor pada sel penjaga yang ada mendukung proses stomata saat menutup dan membuka.”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR