adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan mencoba untuk menjawab soal dari teks bacaan padi yang terdapat di dalam buku tematik kelas 4 tema 3 subtema 1 pembelajaran 1, ya.
Pada bagian ini, kita akan diajak untuk mencari tahu mengapa padi merupakan tanaman yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia, berapa lama waktu yang dibutuhkan tanaman padi, pengertian gabah, dan lainnya.
Nah, yuk, kita coba kerjakan pertanyaan-pertanyaan di bawah mengenai padi di bawah ini!
Baca Juga: Pantas Kita Disarankan untuk Mencuci Beras Berkali-kali, Ternyata Ini Alasannya
1. Apa isi teks bacaan tersebut?
Teks bacaan tersebut memberikan sejumlah informasi mengenai tanaman padi.
Terdapat tiga paragraf di dalam teks bacaan tersebut, setiap paragrafnya mencantumkan informasi penting yang dapat kita catat.
Terkadang, di dalam satu paragrafnya terdapat beberapa informasi yang dapat kita cermati.
Di dalam paragraf pertamanya, kita akan mendapat banyak alasan mengapa padi merupakan tanaman yang sangat penting di Indonesia.
Sebab, sebagian besar penduduk Indonesia mengonsumsi padi.
Pada teks bagian ini, kita juga dapat membaca daerah-daerah mana saja yang dapat ditumbuhkan padi dan tempat bertumbuhnya padi.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Beras Merah Secara Rutin bagi Kesehatan Tubuh
Selain itu, kita dapat melihat, bahwa padi akan tumbuh di daerah yang memiliki cuaca panas dengan curah yang tinggi.
Pada teks bagian ini, disebutkan beberapa daerah utama penghasil padi adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Pada paragraf kedua, kita juga mengetahui bahwa daerah Karawang, Jawa Barat, dikenal dengan istilah lumbung padi nasional.
Pada paragraf kedua, kita dapat melihat banyak informasi mengenai proses pertumbuha padi.
Selain itu, pada paragraf ini kita juga mengerti apa itu gabah.
Pada paragraf terakhir, kita juga dapat menemukan informasi berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh tanaman padi untuk tumbuh.
Kita juga dapat membaca proses selanjutnya, setelah tanaman padi dipanen dan diolah menjadi beras.
Di dalam teks bagian ini, kita dapat melihat proses pertumbuhan padi dan cara pengolahannya menjadi beras, serta daerah-daerah mana saja yang menghasilkan padi.
Baca Juga: Mengenal Beras Shirataki, Pengganti Nasi yang Sangat Rendah Kalori
2. Mengapa tanaman tersebut penting bagi masyarakat Indonesia?
Alasan tanaman padi merupakan tanaman yang penting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, karena nasi adalah makanan utama.
Sebagian besar masyarakat Indonesia sarapan, makan siang, hingga makan malam menggunakan nasi, nasi berasal dari padi.
Banyak sebagian masyarakat Indonesia, yang merasa belum makan atau belum merasa kenyang jika belum mengonsumsi nasi.
Nah, inilah alasan mengapa padi merupakan tanaman yang penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia, ya.
Baca Juga: Mengenal 6 Makanan Hasil Olahan Beras sebagai Pengganti Nasi
3. Di mana tanaman tersebut dapat tumbuh?
Tanaman padi dapat tumbuh di daerah yang memiliki cuaca panas dan curah hujan yang tinggi.
Contohnya, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara adalah provinsi-provinsi yang dapat menghasilkan padi dengan jumlah yang banyak.
Selain itu, daerah Karawang, Jawa Barat, juga dikenal sebagai lumbung padi nasional, ya.
4. Berapa lama proses tanaman tersebut untuk tumbuh?
Pada teks bacaan paragraf ketiga, kita akan mendapatkan informasi, bahwa pertumbuhan tanaman padi akan memakan waktu hingga 130 hari, ya.
Baca Juga: Mengapa Negara Thailand Dikenal dengan Nama Negara Lambung Padi?
5. Apa yang dimaksud dengan gabah?
Untuk pengertian gabah, kita dapat menemukan informasi lengkapnya yang terletak di akhir paragraf kedua.
Pada bagian tersebut, dijelaskan bahwa gabah adalah bulir padi yang terbungkus di dalam sekam atau kulit padi.
Dari gabah, petani akan mendapatkan benih lainnya.
Nah, itulah pelajaran yang dapat kita simak dari teks bacaan yang terdapat di dalam buku tematik kelas 4 tema 3 subtema 3 pembelajaran 1 mengenai padi.
Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR