adjar.id - Pernahkah Adjarian menengok teman yang sedang sakit dan mendoakannya?
Pada buku tematik kelas 3 tema 2 subtema 2 kita diajak untuk menulis pengalaman mendoakan orang lain.
Jika, Adjarian pernah menengok teman yang sakit dan mendoakannya, maka pengalaman tersebut dapat dijadikan referensi.
O iya, berdoa atas kebaikan diri sendiri saja merupakan hal baik, apalagi kalau mendoakan kebaikan orang lain, pasti lebih baik lagi.
Baca Juga: Jawab Soal Pesan dalam 'Asal Mula Buah Kelapa', Kelas 3 Tema 2
Kita bisa mendoakan orang lain pada berbagai macam hal.
Misalnya kesehatan, panjang umur, hingga kemampuan mengerjakan Penilaian Akhir Semester (PAS), dan sebagainya.
Lalu, bagaimanaca cara menulis pengalaman mendoakan orang lain?
Yuk, kita cari tahu bersama!
Menulis Pengalaman Mendoakan Orang Lain
Pengalaman kita mendoakan orang lain kadang berada dalam momen-momen tertentu. Misalnya pada saat kita menjenguk teman yang sakit.
Saat berada di rumah teman yang sakit, selain menghiburnya, kita juga akan mendoakan kesembuhannya.
Baca Juga: Jawab Soal dalam Teks 'Pengembara dan Sebuah Pohon', Kelas 3 Tema 2
Pada saat menejenguk teman, doa bisa berarti ucapan semangat atau harapan agar ia lekas sembuh.
Barulah, saat pulang dari sana, kita bisa mendoakan teman kita lebih khusyuk, misalnya, setelah kita melakukan sembahyang.
Nah, yuk, kita baca contoh cerita dari Ayyas ketika menjenguk Agam berikut ini.
Mendoakan Kesehatan Teman
Pada hari Sabtu aku dan teman-teman bersama guru menjenguk Agam. Sudah satu minggu Agam tidak datang ke sekolah karena sakit. Kata bu guru, Agam terkena gejala tipes.
Saat kita sampai di rumahnya, Agam sedang terbaring di kasur kamar. Ibunya memanggil Agam agar menemui kami.
Bu guru bilang tidak usah, biar Agam beristirahat saja. Namun, Agam sendiri yang bilang tidak apa-apa. Agam bilang sudah bosan di rumah.
Baca Juga: Jawab Soal Karakter dalam Dongeng 'Bunga Melati yang Baik Hati', Kelas 3 Tema 2 Subtema 1
Kami lalu cerita yang lucu-lucu. Misalnya menceritakan Faldo yang celanan kemarin robek waktu main bola saat pelajaran olahraga.
Agam tertawa. Apalagi Faldo ternyata juga membawa celananya yang robek! Haha, lucu sekali!
Sebelum pamit, kami bersalaman dengan Agam. Memberinya semangat. Sesampainya di rumah, sehabis salat Ashar, aku mendoakan kesembuhan Agam.
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR