adjar.id – Indonesia pada zaman praaksara dihuni oleh manusia purba yang mendiami wilayah-wilayah di Indonesia.
Manusia purba tersebut banyak ditemukan di pulau Jawa, meski ada beberapa yang di luar pulau Jawa, tetapi jumlahnya sedikit.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis manusia purba yang pernah mendiami Indonesia pada materi sejarah kelas 10 bab 1.
Baca Juga: Mengenal Masyarakat Praaksara Berdasarkan Corak Kehidupannya
Fosil manusia purba di temukan di Indonesia, hal ini membuktikan bahwa manusia purba pernah mendiami Indonesia.
Diperkirakan manusia purba hidup pada 2.500 sampai 11.700 tahun yang lalu tepatnya pada zaman praaksara.
Apa saja jenis-jenis manusia purba yang pernah ada di Indonesia itu?
Yuk, Adjarian kita simak penjelasannya berikut ini.
“Fosil manusia purba di Indonesia ditemukan di beberapa daerah seperti Ngawi, Sangiran, mojokerto, dan juga tepi sungai Bengawan Solo.”
Jenis-Jenis Manusia Purba
Berikut ini jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia pada zaman pra-aksara, yaitu:
1. Jenis Meganthropus
Penelitian von Koeningswald pada 1935 sampai 1941 di Sangiran menemukan jenis manusia purba Meganthropus.
Koeningswald menemukan fosil rahang manusia yang memiliki ukuran besar yang kemudian disebut sebagai Meganthropus Paleojavanicus.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Ilmu Sejarah, Materi Sejarah Kelas 10 SMA
Penamaan Meganthropus Paleojavanicus memiliki arti manusia raksasa dari Jawa yang memiliki ciri badan yang tegap dan rahang yang kuat.
O iya, jenis makanan yang dimakan manusia purba jenis ini, yaitu tumbuh-tumbuhan dan hidup apa zaman Pleistosen awal.
2. Jenis Pithecanthropus
Penelitian yang dilakukaan Eugene Dubois menemukan jenis manusia purba di Trinil pada tahun 1890.
Kemudian dilakukan konstruksi dan terbentuklah kerangka manusia yang masih terlihat tanda-tanda menyerupai kera.
“Manusia purba jenis Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada awal zaman Pleistosen.”
Karena bentuknya masih menyerupai kera, maka hasil penemuannya diberi nama Pithecanthropus Erectus yang memiliki arti manusia kera berjalan tegak.
Lalu, jenis manusia purba ini juga ditemukan pula di Mojokerto yang kemudian diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis.
O iya, jenis manusia purba ini masih serumpun dengan jenis Homo erectus yang paling banyak ditemukan di Indonesia dan diperkiran hidup pada zaman Pleistosen tengah.
Baca Juga: Asal Muasal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Persebarannya
3. Jenis Homo
Jenis Homo pertama diteliti di Wajak oleh von Reitschoten yang kemudian dilanjutkan oleh Eugene Dubois yang memberikan kesimpulan jenis Homo.
Nah, manusia purba jenis Homo ini memiliki ciri-ciri hidung dan mulut yang menonjol, bermuka lebar, dahi yang menonjol, dan juga bentuk fisiknya sama seperti manusia saat ini.
Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup dan berkembang pada 40.000 sampai 25.000 tahun yang lalu.
O iya, penyebaran jenis Homo ini tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Tiongkok Selatan, dan Filipina.
“Jenis homo ditelitiki oleh von Reitschoten dan dilanjutkan oleh Eugene Dubois.”
Jenis homo ini kemudian di beri nama Homo Sapiens yang memiliki arti manusia sempurna, baik dari segi volume otak, postur tubuh, dan fisiknya.
Homo Sapiens ini merupakan perkembangan dari jenis Homo Erectus yang ditemukan sebelum Homo Sapiens.
Pada jenis Homo Sapiens ini kapasitas otaknya jauh lebih besar, yaitu 1.400 cc dibandingkan dengan jenis Homo Erectus yang hanya 1.000 cc.
Baca Juga: Sejarah Lahirnya VOC di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Terdapat beberapa bukti penemuan, manusia modern awal di Indonesia dan Asia Tenggara telah ada sejak 45.000 tahun yang lalu.
Manusia purba jenis Homo Sapiens terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu manusia Wajak dan manusia Liang Bua.
Nah, Adjarian itu tadi jenis-jenis manusia purba yang pernah mendiami wilayah Indonesia yang ada pada materi sejarah kelas 10 SMA bab 1.
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!
Pertanyaan |
Di mana tempat ditemukannya manusia purba jenis Meganthropus dan siapa penemunya? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR