Karakteristik Varian Lambda
Dilansir dari Kompas.com, Jairo Mendez-Rico yang merupakan ahli virologi WHO mengungkapkan bahwa sejauh ini varian Lambda belum tampak lebih agresif daripada varian virus corona lainnya.
Namun, bukan tidak mungkin varian ini memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi.
Hanya, saja masih dibutuhkan data yang cukup agar varian Lambda dapat dibandingkan dengan varian lain seperti varian Delta dan Gamma.
Masih dilansir dari sumber yang sama, ahli virologi lain, yakni Pablo Tsukayama dari Cayetano Heredia University selama beberapa bulan telah melakukan identifikasi serta pelacakan.
Hasilnya, kecepatan transmisi varian ini disebut lebih tinggi daripada varian lain yang dinilai lebih berbahaya oleh WHO.
Kecepatannya bahkan dianggap lebih dari varian Gamma yang menyebar dan menyebabkan mayoritas kasus infeksi virus corona di Brasil.
Baca Juga: Menentukan Gagasan Pokok 'Perbedaan Bukan Penghalang', Kelas 4 Tema 1
Gejala Varian Lambda
Menurut National Health Service Inggris, gejala pasien COVID-19 yang disebabkan oleh infeksi varian Lambda sejauh ini tampak tak jauh berbeda dengan gejala akibat varian lainnya.
Gejala yang muncul di antaranya adalah demam dan hilangnya indra pengecap serta penciuman.
Apakah vaksin COVID-19 saat ini efektif melawan varian Lambda?
Mendez-Rico menyebutkan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang sudah disetujui WHO masih bisa bekerja secara efektif melawan berbagai varian baru virus corona yang sekarang ini menyebar.
Nah, itulah penjelasan tentang varian Lambda, Adjarian.
Tetap waspada di rumah saja dan senantiasa terapkan protokol kesehatan secara ketat, ya!
(Sumber: Adjar.id/Rahwiku Mahanani)
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR