adjar.id - Adjarian, pada buku tematik kelas 4 tema 1 subtema 3 pembelajaran 1 kita diminta untuk menceritakan pengalaman memakan makanan tradisional.
Pada menulis cerita memakan makanan tradisional di buku tematik kelas 4 tema 1 subtema 3 ini ada banyak hal yang bisa kita tulis.
Misalnya mengenai makanan tradisional apa yang pernah Adjarian makan?
Apakah makanan tradisional dari daerah tempat tinggal Adjarian sendiri atau makanan tradisional daerah lain?
Baca Juga: Mengidentifikasi Persatuan dalam Perbedaan Agama, Materi Kelas 4 Tema 1
Jika makanan tradisional itu berasal dari daerah sendiri, bagaimana rasanya?
Apakah sebelumnya Adjarian tahu makanan itu merupakan makanan tradisional daerah kalian?
Apakah kalian pernah melihat proses pembuatannya?
Jika makanan yang kalian makan berasal dari daerah lain, dari manakah kalian mendapat makanan tersebut?
Apakah karena oleh-oleh saudara? Atau kalian memang sedang berada di kota tersebut?
Ada banyak pertanyaan lain yang bisa kita tulis agar melengkapi cerita mengenai pengalaman memakan makanan tradisional.
"Ceritakanlah hal-hal menarik yang kalian alami ketikan memakan makanan tradisional."
Menceritakan Pengalaman Memakan Makanan Tradisional
Nah, kali ini kita akan mencoba membaca cerita makanan tradisional dari Maya.
Maya berasal dari Purwokerto. Pada 2018 lalu Maya melakukan perjalanan wisata ke Yogyakarta bersama teman-teman sekolah dan gurunya.
Oleh orang tua, Maya diberi uang saku sejumlah 100.000.
Maya memiliki seorang adik perempuan berumur enam tahun. Dari rumah, Maya sudah berencana membeli baju untuk dirinya dan adiknya. Dua baju yang memiliki corak persis.
Kebetulan Maya berhasil membeli dua baju di jalanan Malioboro seharga 60.000.
Ketika bus berhenti di sebuah tempat parkir, Maya melihat ada pedagang bakpia. Maya lupa merencanakan untuk membeli oleh-oleh bakpia.
Tapi karena masih ada sisa uang, bersama Anye dan teman-teman lain, ia menuju ke penjual bakpia tersebut.
Harga satu kardus bakpia adalah 25.000, tapi Maya ingin membeli dua kardus. Bagaimana yang terjadi?
Yuk, kita baca cerita dari Maya di halaman berikutnya!
"Salah satu oleh-oleh khas kota Yogyakarta adalah bakpia."
Pengalamanku Memakan Bakpia
Pada 2018 lalu aku melakukan studi wisata ke Yogyakarta bersama teman-teman dan bapak ibu guru. Dari Purwokerto kami berangkat sebelum pukul 5 pagi dan kami sampai Yogyakarta sekitar jam 10.
Oleh orang tua aku diberi uang saku sejumlah 100.000. Aku berencana membeli dua baju kembar untukku dan untuk adikku. Untung aku dapat baju yang dijual di jalan Malioboro dengan harga 30.000. Lumayanlah!
Ketika bus sampai di tempat parkir dekat Taman Pintar, aku bersama Anye dan teman-teman lain mau membeli es teh di warung sekitar. Tapi aku melihat ada pedagang bakpia.
Baca Juga: Menentukan Ide Pokok 'Dodol Betawi Mak Salmah', Kelas 4 Tema 1
Aku katakan kepada Anye kalau aku ingin membeli bakpia. Ibu Guru yang kebetulan mendampingi kami jajan mendengar ucapanku. Ibu Guru bilang kalau nanti kita akan mampir di pusat oleh-oleh. "Tapi kalau di pusat oleh-oleh harganya lebih mahal," kata Bu Guru.
Akhirnya aku memutuskan untuk membeli di sini. Kata bapak pedagang, satu kotak kardus yang isinya 15 harganya 25.000. Karena aku ingin membeli dua, aku menawar agar harganya jadi 20.000. Mungkin Pak Pedagang kasihan denganku, akhirnya dia menyetujui permintaanku.
Bakpia ini di dalamnya ada kacang hijaunya. Ketika aku sampai di rumah, adikku senang sekali dengan bakpia ini. Bakpia ini empuk sehingga tidak menyulitkan adikku untuk mengunyah.
Pertanyaan |
Buatlah cerita memakan makanan tradisionalmu sendiri! |
Petunjuk: Cek halaman 1-3. |
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR