adjar.id - Adjarian pasti pernah mempelajari materi kata imbuhan dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Kata imbuhan terbagi menjadi beberapa jenis yang mempunyai makna berbeda-beda.
Pada dasarnya, imbuhan ini berfungsi untuk mengubah makna dari kata dasarnya.
Kata dasar adalah kata yang paling sederna dan sudah memiliki makna.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Teks Diskusi beserta Struktur-Strukturnya
Akan tetapi, kata dasar akan berubah bentuk dan berubah maknanya setelah mendapatkan imbuhan.
Imbuhan adalah salah satu teknik penulisan yang harus dipahami penulis sebelum membuat karya tulis atau karya sastra.
Pada saat Adjarian, menulis suatu kata menggunakan imbuhan, kita wajib memahami dulu definisi dari kata imbuhan dan juga jenis-jenis kata imbuhan.
Yuk, kita pelajari apa itu pengertian dan jenis-jenis kata imbuhan dalam bahasa Indonesia di bawah ini!
"Imbuhan dalam satu kata untuk membuat sebuah kalimat akan memengaruhi keseluruhan makna dari kalimat tersebut."
Pengertian Kata Imbuhan
Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar.
Baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya.
Gunanya, untuk membentuk kata baru, sehingga berhubungan dengan kata pertama.
Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh, yang artinya tambahan tidak banyak.
Imbuhan mendapat surfiks atau akhiran -an di akhir.
Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan juga disebut sebagai afiks yang menjadi unsur penting dalam mengubah bentuk kata, jenis kata dan maknanya.
Baca Juga: Mengenal Tips-Tips Metode Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif
Misalnya, kata dasar minum, yang akan berubah makna bila diberi imbuhan -an di akhir kata menjadi “minuman”.
Karena, minum merupakan bentuk kata kerja dan minuman merupakan bentuk kata benda yang memiliki arti berbeda.
Maka dapat kita simpulkan, Adjarian, pengimbuhan atau afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan kata imbuhan pada kata dasar.
Sehingga, memiliki bentuk dan makna yang berbeda.
"Proses pemberian imbuhan pada suatu kata itulah yang disebut afiksasi."
Jenis-Jenis Imbuhan
1. Imbuhan Berdasarkan Posisinya
Kata imbuhan berdasarkan posisinya ini terbagi menjadi empat, yaitu prefiks (awalan), sufiks (akhiran), infiks (sisipan) dan konfiks (gabungan awalan dan akhiran).
Setiap posisi kata imbuhan ini akan memberikan makna yang berbeda, lo.
a. Prefiks (Awalan)
Prefiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di awal kata dasar, seperti meng-, ter-, ber-, ke-, per-, peng-, meng-, memper- dan lainnya.
Contohnya, meliputi beranak, pengerat, melamar, tertutup, dibaca, serumah dan lainnya.
Baca Juga: Cara Mengekspresikan Penghargaan dan Kekaguman (Appreciation and Compliments) dalam Bahasa Inggris
b. Sufiks (Akhiran)
Sufiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di akhir kata dasar, seperti -an, -kan, -nya dan -i.
Contohnya, meliputi timbangan, panaskan, beresi, bajunya, lamaran dan lainnya.
"Afiks merupakan penambahan imbuhan diawal kata sedangkan sufiks penambahan imbuhan di akhir kata."
c. Infiks (Sisipan)
Infiks adalah imbuhan yang letaknya disisipkan di tengah kata dasar, seperti -em-, -el-, -in-, -er- dan -eh-.
Contohnya, meliputi melaju, temali, seruling dan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Sentence Buildings dan Jenis-Jenis Sentence
d. Konfiks (Gabungan awalan dan akhiran)
Konfiks adalah imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata dasar dan biasanya juga disebut simulfiks.
Seperti ke-an, per-an, ber-an, di-i, di-kan, peng-an, ke-an, memper-i, memper-kan, me-kan.
Contohnya, meliputi ketakutan, perkotaan, seandainya, berduaan, dan lainnya.
"Infiks merupakan penambahan imbuhan di tengah kata sedangkan konfiks gabungan antara awalan dan akhiran."
2. Imbuhan Berdasarkan Penggunaannya
Kata imbuhan berdasarkan frekuensi penggunaannya terbagi menjadi dua, yaitu imbuhan produktif dan imbuhan tak produktif.
a. Imbuhan Produktif
Imbuhan produktif adalah imbuhan yang mempunyai frekuensi penggunaan tinggi, seperti se-, ber-, meng-, peng-, per-, dan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Stating Capability: Kalimat untuk Mengeskpresikan Kemampuan
b. Imbuhan Tidak Produktif
Imbuhan tak produktif adalah sebuah imbuhan yang mempunyai frekuensi penggunaannya rendah, seperti -em, -el, -wati, -is, -er, dan lainnya.
"Jika imbuhan digunakan sering maka bisa disebut sebagai imbuhan produktif namun jika jarang maka imbuhan tak produktif."
3. Imbuhan untuk Serapan Bahasa Asing
Imbuhan juga ada yang merupakan serapan dari Bahasa asing.
Seperti -I, -man, -wan, -wati, -iyah, -is, -sasi dan -isme.
Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
a. Imbuhan Bahasa Arab
Imbuhan Bahasa Arab fungsinya sebagai pembentuk atau penanda kata sifat, seperti -ah dan -i.
Contohnya, manusiawi, alamiah, alami dan seterusnya.
Baca Juga: Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Cara Menulis Teks Inspiratif
b. Imbuhan Bahasa Sanskerta
Imbuhan Bahasa Sanskerta fungsinya sebagai pembentuk kata benda, seperti -man, -wan dan -wati.
Contohnya, budiman, wartawan, pragawati dan seterusnya.
c. Imbuhan Bahasa Inggris
Imbuhan Bahasa Inggris fungsinya sebagai pembentuk kata sifat, seperti -an, -en, -is, -if dan -al.
Contohnya, egois, deskriptif, formal dan lainnya.
Nah, itulah pengertian dan jenis-jenis kata imbuhan dalam bahasa Indonesia yang wajib, Adjarian, ketahui, ya!
Sekarang, coba jawab soal di bawah ini, ya!
Pertanyaan |
Apa perbedaan dari Infiks dan Sufiks? |
Petunjuk: Cek halaman 2-3. |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR